SAMPIT – Pedagang sayuran jenis wortel yang mencuci dagangannya di saluran drainase atau parit di Jalan Pangeran Antasari, dikeluhkan masyarakat. Para pedagang itu akhirnya ditegur. Sebab, air yang digunakan tidak layak untuk mencuci bahan makanan.

Camat MB Ketapang Ahmad Sarwo Oboy yang mendapati pedagang, Kamis (21/7), mengatakan, sejumlah pedagang tersebut hanya diberikan teguran lisan, agar tidak sembarangan mencuci dagangannya yang akan dijual.

Sebab, kebersihan sayuran sangat berpengaruh terhadap kesehatan warga sebagai pembeli. Untuk mengawasi hal tersebut, pihak kecamatan meminta Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) mengawasi sejumlah pedagang, khusunya di sekitar Kota Sampit.

Kasatpol PP Kotim Rihel mengatakan, pihaknya belum mengambil tindakan tegas. Sebab, sesuai arahan Camat MB Ketapang, agar diberikan teguran terlebih dahulu. Akan tetapi, hal ini harus menjadi perhatian serius.

---------- SPLIT TEXT ----------

”Saat ini kami hanya diminta mengawasi, ternyata sudah banyak keluhan dari masyarakat. Banyak pedagang sembarangan mencuci sayuran menggunkan air di drainase atau parit. Air itu jelas tidak higienis, bisa membahayakan kesehatan. Kita tidak tahu seperti apa air itu jika sampai dikosumsi tubuh kita,” ucap Rihel, Jumat (22/7).

Jika terus-terusan terulang, pihaknya akan mengambil tindakan tegas sebelum banyak warga yang dirugikan. Kejadian serupa memang sudah sering terjadi. Pedagang tidak mempedulikan kebersihan dagangannya yang akan dibeli orang lain.

”Jika air itu bersih dan sehat, tidak mungkin dikeluhkan. Sayuran itu untuk dimakan. Jika nanti ada yang sakit karena air yang digunakan itu mengandung penyakit, bagaimana? Siapa yang akan bertanggung jawab?” tandasnya. (mir/ign)