SAMPIT– Ketua Fraksi Golkar DPRD Kotim Otjim Supriatna mengingatkan Pemkab Kotim agar dalam kurun waktu tiga tahun bisa menyelesaikan kekurangan tenaga medis dan pemerataan guru di semua pelosok di Kotim. Hal ini dinilai penting mengingat persoalan itu sudah terjadi sejak lama.
”Dinas Pendidikan saya harapkan tiga tahun RPJMD ini bisa diselesaikan kekurangan tenaga pendidik. Apakah bisa tenaga honor jumlahnya banyak dari PNS. Termasuk juga dari tenaga medis," ujar Otjim.
Dia menegaskan, kekurangan tenaga medis dan guru memang harus dipetakan secara riil. Hal itu memudahkan pemerintah mengambil kebijakan setiap tahun anggaran, termasuk merekrut tenaga kontrak yang dibayarkan melalui APBD Kotim.
”Kekurangan tenaga medis juga, termasuk dokternya. Dinas kesehatan mesti punya strategi menekan persoalan ini, karena informasinya Kotim masih kekurangan jumlah dokter," ujarnya.
Anggota Komisi II ini juga meminta perkebunan besar swasta (PBS) Kotim dilibatkan secara langsung menyelesaikan kekurangan tenaga medis dan guru. Sebab, setiap PBS memiliki klinik atau balai kesehatan. PBS harus didorong bisa melayani masyarakat yang membutuhkan jasa medis di lingkungan sekitarnya. (ang/ign)