SAMPIT – Sektor pendidikan di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) masih perlu perhatian besar. Banyak bangunan sekolah tak layak yang perlu segera ditangani. Sekolah Dasar Negeri 1 Cempaka Mulia Barat di Kecamatan Cempaga, misalnya, bangunannya terancam ambruk.
Tanah yang menjadi pembatas antara bangunan belakang sekolah dengan sungai perlahan longsor akibat diterpa hujan. Pihak sekolah berharap Pemkab Kotim melalui Dinas pendidikan (Disdik) segera mengambil tindakan sebelum bangunan tersebut benar-benar ambruk.
”Kondisi ini sebenarnya sudah sejak lama. Dari jarak tanah masih sekitar dua meter sampai sekarang cuma tersisa lima jari. Saya sudah mencoba mencari bantuan, tapi hasilnya nihil. Saya khawatir kalau dibiarkan lebih lama, bangunan semakin menjorok ke sungai dan ambruk. Hal ini tentu akan membahayakan murid,” kata Amrul Hadi, Kepala SDN 1 Cempaka Mulia Barat, pekan lalu.
Dia menuturkan, sejak tahun 2013 ia telah melakukan berbagai upaya agar mendapat bantuan dana guna membuat penyiring di sekitar sungai yang berada di lingkungan sekolah tersebut. Mulai dari pengajuan proposal permohonan bantuan Disdik, anggota DPRD, musrenbang, dan usulan CSR ke perusahaan. Namun, semua tak disetujui.
Disdik justru meminta dibuatkan proposal yang baru. Padahal, lanjutnya, proposal tersebut sudah beberapa kali dirombak dan dibuat sejelas mungkin. Hal ini justru membuat Amrul bingung, apakah pemerintah sengaja membiarkan bangunan itu ambruk, baru dibantu.
”Kades dan camat juga sudah melihat langsung kondisi di sini, mereka juga sependapat bahwa penyiringan harus segera dilakukan. Tapi, karena sekolah berada di bawah kewenangan Disdik, mereka tidak dapat memberikan bantuan,” tuturnya.
Dia berharap instansi berwenang segera mengambil tindakan dengan melakukan penyiringan. Jika sampai sekolah tersebut benar-benar ambruk, yang malu bukan hanya sekolah, tapi pemerintah, karena telah lalai membiarkan fasilitas pendidikan rusak.
”Hal yang paling dikhawatirkan, apabila sekolah tiba-tiba ambruk saat jam belajar dan menelan korban dari anak-anak yang sekolah. Karena itu perlu segera dilakukan antisipasi dengan melakukan penyiringan,” tandasnya. (vit/ign)