KUALA PEMBUANG - Keinginan Bupati Seruyan Sudarsono untuk mematenkan ikon Seruyan beberapa waktu lalu sepertinya belum bisa berjalan mulus. Hingga saat ini keinginan tersebut belum tergarap oleh instansi terkait.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Seruyan Priyo Widagdo mengatakan, hingga kini masih belum mematenkan ikon Seruyan yang diharapkan Bupati. Bahkan dirinya mengaku bingung untuk mempatenkan karena instansi mana yang berhak untuk melaksanakan tugas tersebut. ”Saya bingung, itu instansi mana ya yang mengurus mempatenkannya,” tanya Widagdo kepada Radar Sampit, Kamis (8/9).
Dia menjelaskan, saat ini yang dilakukan pihaknya hanyalah melakukan kerja sama dengan salah satu penangkar ikan pipih. “Saat ini kita sudah merawat ratusan induk ikan pipih yang nantinya kita jadikan untuk pembenihan bibit-bibit ikan tersebut,” katanya.
Menurutnya, saat ini populasi ikan pipih cukup sulit, namun di daerah sungai Seruyan ikan tersebut memang masih sering dijumpai para nelayan. Misalnya didaerah Sembuluh. Bahkan, nantinya salah satu jenis ikan pipih itu akan di budidayakan di Kecamatan Danau Sembuluh. ”Mudah-mudahan nantinya di Seruyan populasi ikan pipih akan banyak,” harapnya.
Sebelumnya, Bupati Seruyan Sudarsono telah mengeluarkan kain batik Seruyan yang bercorak ikan pipih, bahkan saat ini sejumlah baju tersebut kerap digunakan pegawai untuk bekerja.
Menurutnya, Kabupaten Seruyan memang dikenal kaya akan hasil alamnya. Bahkan nantinya Pemkab Seruyan akan membentuk unit pelaksana teknis daerah (UPTD) khusus untuk menangani ikan pipih. Tugas UPTD meneliti dan membina masyarakat dalam membudidayakan ikan pipih tersebut.
“Saya mengimbau agar masyarakat Kabupaten Seruyan turut menjaga kelestarian ikan tersebut, karena nantinya ikan itu akan kita lestarikan dan menjadi kebanggaan untuk kita semua,” ujarnya. (hen/fin)