KUALA PEMBUANG- Beberapa desa di Kabupaten Seruyan mengandalkan sektor pertanian sebagai sumber kehidupan. Bagaimana curahan hati para petani lokal atas larangan pembakaran lahan. Berikut tulisannya.
Kebijakan larangan membuka lahan dengan cara membakar berimbas pada petani. Para petani di Desa Tanjung Rangas, Muara Dua, Belanti, Jahitan, Baung, dan Telaga Pulang tak berkutik dengan kebijakan itu. Padahal, mereka sangat bergantung dari hasil alam.
”Kapan kami bisa bertani lagi?” tutur Paijo, salah seorang petani yang dibincangi Radar Sampit.
Dia dan sejumlah petani lainnya berharap pemerintah mau mengerti kesulitan mereka dan memberikan solusi agar bisa kembali mengolah lahan. Selain bertani, mereka juga berprofesi sebagai nelayan. Namun, itu tak sepenuhnya bisa memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Paijo dan petani lainnya mengaku tidak berani membakar lahan, karena gencarnya sosialisasi terkait sanksi pembakaran hutan. Dia berharap pemerintah daerah segera membawa kabar gembira terkait larangan itu untuk para petani.
”Kami tunggu kabar gembira itu agar kami bisa bertani lagi,” harapnya. (hen/ign)