KUALA PEMBUANG – Untuk mengetahui kedisiplinan pegawai dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya salah satunya melalui absensi komputerisasi yakni menggunakan alat fingerprint (sidik jari). Namun disayangkan, tidak semua SKPD dilingkungan Pemkab Seruyan menggunakan alat canggih tersebut.
Pantauan Radar Sampit, ada beberapa SKPD yang memang belum menggunakan alat sidik jari untuk mengabsensi para pegawai. Yang belum menggunakan alat tersebut hingga kini masih menggunakan absensi manual. Padahal, cara manual itu lebih rawan akan praktik titip absensi.
Lebih parah lagi, ada beberapa dinas terlihat telah menggunakan alat sidik jari namun sepertinya tidak difungsikan, Sebelumnya, Bupati Seruyan H Sudarsono menegaskan agar kepala SKPD untuk mengawasi kinerja anak buahnya sehingga pelayanan kepada masyarakat terjamin dengan baik dengan disiplinnya para pegawai.
Untuk diketahui, berdasarkan catatan koran ini, dibeberapa kesempatan Bupati Seruyan H Sudarsono melaksanakan inspeksi mendadak (sidak) masih banyak ditemukan pegawai yang bolos kerja, sehingga ini harus menjadi perhatian khusus pemerintah daerah setempat.
Selain itu, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi telah menganjurkan semua SKPD agar menggunakan absensi sidik jari. Pasalnya pihak kementrian tersebut menyatakan, sistem absensi manual memiliki banyak kelemahan diantaranya menyangkut jam masuk pegawai bisa saja dimanipulasi. (hen/fin)