KUALA PEMBUANG – Jumlah perusahaan besar swasta (PBS) yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Seruyan cukup banyak. Namun disayangkan, realisasi program Corporate Social Responsibility (CSR) yang telah dijalankan tidak diketahui pemerintahan setempat. Bahkan, bupati sekalipun.
“Saya tidak tahu CSR yang dikeluarkan perusahaan di Seruyan, dalam waktu dekat saya akan panggil petinggi perusahaan mengenai masalah ini,” ucap Bupati Seruyan H. Sudarsono, Selasa (19/10).
Dikatakannya, hingga saat ini dirinya tidak pernah menerima laporan mengenai realisasi CSR yang diberikan perusahaan untuk Kabupaten Seruyan, padahal permasalahan tersebut seharusnya di kontrol untuk sinkronisasi program antara Pemkab dengan CSR yang digelontorkan perusahaan agar tidak terjadi tumpang tindih.
Bupati menjelaskan, tahun lalu Pemkab Seruyan sudah membuat forum CSR namun sepertinya tindak lanjut dari forum tersebut belum maksimal. Untuk itu, dirinya dalam waktu dekat akan memanggil petinggi perusahaan yang berinvestasi guna membicarakan masalah tersebut, bukannya berpikir negatif namun keberadaan sejumlah investor tersebut wajib memberikan kontribusi untuk daerah.
”Saat ini ada beberapa CSR perusahaan yang diserahkan ke masyarakat, namun kita tidak menerima laporan realisasinya berapa dana yang dikeluarkan setiap tahunnya untuk CSR,” ujarnya.
Menurutnya, belum terkontrol dengan baik dikarenakan sebagian program yang dilaksanakan oleh perusahaan yang beroperasi tidak dikomunikasikan dengan Pemkab Seruyan. Maka dari itu, dirinya meminta agar perusahaan di Kabupaten Seruyan, agar lebih meningkatkan intens komunikasinya dengan pemerintahan setempat.
Disamping itu, orang nomor satu di Seruyan itu juga mengingatkan agar dalam setiap pelaksanaan program CSR harus berdasarkan usulan dan keinginan masyarakat secara keseluruhan. Paling tidak CSR yang dilakukan itu, ada hubungannya dengan upaya pemerintah daerah dalam penanggulangan kemiskinan serta membuka keterisolasian daerah. (hen/fin)