SUKAMARA – Anak pertama dari pasangan suami istri Wino (23) dan Ningsih (17) warga Dusun Terantang, terlahir tanpa tempurung kepala (anencephaly). Namun bayi yang dilahirkan pada 18 Oktober 2016, pukul 14.00 WIB tersebut tidak mampu bertahan dan meninggal dunia pada 21 Oktober tadi, setelah sebelumnya sempat dirawat di RSUD Sukamara.
“Saat dilahirkan, kami sekeluarga tidak mengetahui kondisi bayi tidak memiliki tempurung kepala. Setelah diberitahu pihak rumah sakit, baru kami mengetahuinya,” ujar Wino, ditemui di kediamannya Jalan Marga Sari, Gang Indir, Sukamara, Jumat (21/10).
Menurutnya sempat dirawat di rumah sakit hingga 20 Oktober. Setelah dibawa pulang ke rumah, keesokan harinya, anak pertamanya yang diberi nama Okta itu meninggal dunia. “Fisik lainnya tidak ada kekurangan, hanya bagian kepala yang tidak ada tempurung kepala. Setelah dibawa pulang dari rumah sakit, esoknya sekitar pukul 02.00 WIB dini hari, Okta meninggal dunia,” cerita Wino.
Selama hamil, kisah Wino, istrinya tidak mengalami keluhan terhadap kandungannya. Bahkan ia mengaku selalu melakukan pemeriksaan kesehatan atau Check Up terhadap kehamilan istrinya. Namun pernah dilakukan USG, tambahnya, janin dalam kandungan istrinya tidak nampak.
“Ada sedikit kejanggalan saat dilakukan USG di salah satu klinik, hasilnya janin atau bayi dalam kandungan tidak terlihat,” tegas Wino yang masih terlihat berduka. (fzr/fm)