SAMPIT – Akibat perekonomian yang tidak stabil, penerimaan pajak di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Sampit belum mencapai target. Dari target 1,645 triliun di 2016, hingga Oktober hanya mencapai 46,5 persen.
Kepala KPP Pratama Sampit Anis Yudiono menuturkan bahwa target belum tercapai lantaran kondisi ekonomi lesu. Harga sawit turun dratis sejak Januari hingga September. Padahal, penerimaan pajak 65 persen dipengaruhi oleh sawit.
Untuk itu, perusahaan sawit sudah disurati agar segera memenuhi kewajibannya. Apalagi optimalisasi penerimaan melalui tax amnesty (pengampunan pajak). Program ini sudah masuk periode kedua dengan tarif tebusan sebesar tiga persen. Para pengusaha bisa memanfaatkan momentum tersebut. “Kita maksimalkan pendapatan tiga bulan ke depan,” janjinya.
Sementara itu, Kepala Bea Cukai Hartono mengatakan, pihaknya hanya sebatas menjalankan amanat untuk mengumpulkan keuangan negara sebaik mungkin lantaran Kemenkeu lembaga yang paling penting.
“Kita berusaha melakukan pelayanan secara maksimal. Tahun ini, Bea Cukai memiliki target 11 miliar, 90% sudah tercapai,” ucap Hartono.
Senada diungkapkan Kepala KPPN Darta. Pihaknya juga sebatas penyalur dana APBN, berusaha menyalurkan dana. Meskipun, kendala pada umumnya sama dengan yang lain. “Kadang penyaluran pengerjaan fisik perlu pengadaan. Biasanya, diproses pengadaan, lelang berulang atau gagal. Kalau diteknis lancar saja,” katanya. (ara/fin)