SAMPIT – Pihak Kepolisian Sektor (Polsek) Jaya Karya meminta, para pemilik gedung sarang burung wallet, agar mempekerjakan seseorang untuk menjaga gedungnya, guna menghindari dari aksi kriminal seperti pencurian. Karena, saat ini aksi pencurian itu masih terjadi.
”Karena untuk di wilayah hukum Polsek Jaya Karya, aksi kriminalitas yang perlu di antisipasi yakni pencurian sarang burung walet,” ungkap Kapolsek Jaya Karya AKP Agoes Trigonggo.
Seperti diketahui, Kecamatan Mentaya Hilir Selatan, merupakan daerah penghasilan sarang burung walet terbesar di Kabupaten Kotim. Ada ratusan lebih bangunan sarang burung walet di Samuda. Bahkan, tak jarang aksi pencurian sarang burung walet terjadi.
Agoes mengungkapkan, saat ini pihaknya sedang gencar - gencarnya melaksanakan patroli di malam hari, guna meminimalisir pergerakan aksi pencurian sarang burung walet. Namun, tak lepas warga diharapkan meningkatkan jaga malam.
”Yang pasti peran masyarakat itu sendiri. Jika mereka meningkatkan pengamanan, pasti pelakunya pun akan berpikir lagi saat ingin melakukan aksinya,” tegas Agoes.
Sementara, tak hanya di Samuda, pencurian sarang burung walet juga terjadi di Kota Sampit, tepatnya di Jalan Rahadi Usman, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Sampit. Para pelakunya terekam kamera CCTV, terang - terangan mencuri sarang burung walet.
Saat itu, tak hanya aparat Kepolisian setempat, warga serta security yang ada di Pusat Perbelanjaan Mentaya (PPM), ikut membantu mengepung kawanan pencuri sarang burung walet itu. Karena kecerdikan pelaku, mereka akhirnya berhasil meloloskan diri.
Lain lagi halnya dengan pihak Polsek Antang Kalang, yang sampai saat ini masih berupaya melakukan pengejaran, terhadap satu orang pelaku pencuri sarang burung walet yang beraksi di Jalan Poros, Desa Tanjung Harapan, Kecamatan Telaga Antang.
Meski satu orang berhasil lari, Polisi saat ini sudah mengamankan satu orang pelaku dan menetapkannya sebagai tersangka. Dalam aksi pencurian tersebut, juga sempat menghebohkan warga sekitar hingga satu orang pelaku yang ditangkap nyaris jadi bulan - bulanan warga. (sir/dc)