KUALA PEMBUANG – Sebanyak 12 Puskesmas mengirimkan perwakilannya untuk mengikuti pelatihan deteksi dini kanker payudara dan kanker rahim yang diadakan Dinas Kesehatan (Dinkes Kabupaten Seruyan kerja sama dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI. Kegiatan diadakan 9-12 November 2016.
Ketua panitia Samhudi dalam laporannya menyampaikan, narasumber pada pelatihan tersebut dari sejumlah dokter spesialis yang tergabung dalam Himpunan Onkologi Ginekolagi Indonesia (HOGI) Pusat yakni dr Fara Vitantri, dr Hariadi serta dokter dari Kabupaten Seruyan dr Dyah Nurvita, dr Rumondang Siagian yang bertindak sebagai trainer.
“Untuk mencapai target itu, maka pemerintah melalui Kementerian Kesehatan melakukan pelatihan kemampuan bagi tenaga pemeriksa kesehatan. Baik bidan dan dokter dengan kegiatan deteksi dini di masyarakat,” ujarnya.
Sementara itu, salah seorang narasumber dr Hariadi menjelaskan, berdasarkan data Global Burden 2012 kasus kanker mencapai 12,1 juta jiwa dengan jumlah kematian 8,2 juta. Jika tidak segera dilakukan pengendalian yang sesuai, diperkirakan sekitar 13.1 juta orang dipredeksi akan meninggal pada tahun 2030 mendatang.
Sementara dari data Globocan pada tahun 2012, lanjut Aries, kasus kanker tertinggi menimpa perempuan adalah kanker payudara sebanyak 40,3 per 100.000 perempuan. Dengan rata kematian 16,6 per 100.000 perempuan. Setelah itu diikuti kanker rahim atau serviks sebanyak 17,3 per 100.000 perempuan, dengan rata-rata kematian 8,2 per 100.000 perempuan.
“Jadi, kanker serviks dan kanker payudara merupakan kanker yang paling tinggi prevalensinya di dunia maupun di Indonesia,” katanya. (hen/fin)