KUALA PEMBUANG- Kolam renang megah bernilai miliaran rupiah yang dibangun di kawasan pantai wisata Sungai Bakau, Desa Sungai Bakau, Kecamatan Seruyan Hilir Timur beberapa tahun lalu, sepertinya tidak dikelola dengan baik. Bahkan kondisinya sangat memprihatinkan.
Pantauan Radar Sampit, kolam renang tersebut sepertinya terkesan sengaja dibiarkan rusak begitu saja tanpa dilakukan pemeliharaan. Pasalnya, seluruh sudut kolam renang tidak terurus, mulai dari air kolam yang kotor dan jorok, halamannya ditumbuhi rumput liar, besi-besi irigasi berserakan dimana-mana hingga ruangan tempat loket tiket masuk pun seperti sebuah gedung yang tak berpenghuni bertahun-tahun.
Fahmi salah satu pengunjung Sungai Bakau menyayangkan kondisi tersebut, mengingat pantai wisata Sungai Bakau adalah ikon pariwisata Seruyan dan cukup dikenal warga Kalimantan Tengah (Kalteng). “Sudah semestinya lebih diperhatikan, karena tempat ini sering dikunjungi masyarakat disaat hari libur,” ujarnya.
Dikatakan Fahmi, tak terurusnya kolam renang ditambah kumuhnya penataan Sungai Bakau akan membawa dampak yang kurang baik bagi citra Seruyan dimata wisatawan lokal. Sementara dari sisi manfaat, persoalan ini harus menjadi perhatian pihak-pihak terkait.
Sebelumnya, Kepala Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Pariwisata (Kadisnakertranspar) Seruyan Megantoro mengatakan, kendala kolam renang karena pihaknya kesulitan mencari air tawar untuk mengisi kolam renang. Apalagi disana tidak ada jaringan pipa PDAM sehingga kita belum bisa membuka kolam renang itu.
"Pengembangan pariwisata, menyesuaikan dengan kondisi pendanaan," ucapnya, beberapa waktu lalu. (hen/fin)