SAMPIT- Masyarakat Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) di Desa Lempuyang Kecamatan Teluk Sampit, mendapatkan bantuan alat berat berupa excavator oleh Kementrian Kelautan dan Perikanan, Rabu (16/11).

Kabid Perikanan Tangkap pada Dinas Kelautan dan Perikanan (Dislutkan) Kotim Toto Siswono menerangkan, alat berat itu digunakan untuk meningkatkan pengembangan perikanan darat  atau tambak di daerah Lempuyang. Masyarakat Pokdakan yang mengelola sedemikian rupa, mulai dari pengoperasian, pemeliharaan, dan pengembangan.

“Wilayah itu mau mengembangkan budidaya tambak,  dan supaya tidak terbentur lagi dengan tidak adanya alat berat,” jelasnya dibincangi Radar Sampit di ruang kerjanya, (17/11).

Saat ini tambahnya, sudah ada ratusan tambak budidaya ikan di wilayah tersebut. Makanya kementrian memberikan bantun alat berat karena budidaya di sana sudah bertahun-tahun dan terus berkembang. Dan masyarakat tidak lagi membuat tambak secara manual.

Toto menjelaskan, sementara sistem pengerjaan tambak dengan alat berat tersebut, yakni yang memakai harus membayar  biaya operasional, pemeliharaan, dan operator. Dengan kata lain, Pokdakan harus bersatu  untuk saling mengumpulkan uang demi pengoperasian alat tersebut.

Ditambahkannya, ikan yang dibudidayakan masyarakat setempat sejauh ini antara lain ikan bandeng, kakap, dan udang. Namun, setelah undang jenis paname bermasalah, pembidudaya setempat sempat pindah ke budidaya nila, dan hasilnya  bervariasi dari rata-rata luas tambak,  satu hingga dua hektare.

“Hasil didistribusikan ke wilayah kita sudah sangat memenuhi, tapi kalau untuk komoditi udang paname untuk ekspor ke luar. Dari sini ke Jawa, dari Jawa mengirim ke luar negeri. Budi daya udang pename memang lebih menguntungkan dan dicari, karena kualitasnya yang bagus. Dan Lempuyang menjadi salah satu distributor udang terbesar di Kotim,” pungkas Toto.(ara/gus)