KUALA PEMBUANG - Hingga saat ini, sebagian besar warga di Desa Sei Perlu, Kecamatan Seruyan Hilir, Kabupaten Seruyan masih menggantungkan hidup mereka pada sektor perikanan sebagai mata pencaharian. Sebab, desa tersebut merupakan salah satu desa tertinggal yang berada di wilayah Kota Kuala Pembuang.
Salah seorang warga Desa Sei Perlu, Jamharianto (44) mengungkapkan, pemasaran hasil tangkapan melaut langsung ke wilayah Kuala Pembuang sebagai tujuan penjualan utama. Sisanya, dijual kepada penampung dari luar daerah yang datang ke lokasi desa mereka.
“Apabila ombak laut di sekitar perairan Seruyan memungkinkan untuk rencana penjualan hasil tangkapan, maka ikan tangkapan nelayan akan langsung diangkut menggunakan kelotok atau perahu ke Kuala Pembuang,” ujarnya, Jumat (23/12).
Namun sebenarnya lanjut, pengangkutan untuk penjualan hasil tangkapan ikan nelayan dari desanya itu, masih bisa disuplai melalui jalur darat dengan menggunakan kendaraan roda dua. Akan tetapi, jumlah ikan yang ingin dijual hanya bisa diangkut tidak sebanyak menggunakan kelotok atau perahu kecil.
“Kondisi ruas jalan darat yang tersedia masih belum mendukung kelancaran untuk peningkatan perekonomian warga setempat,” kata Jamharianto.
Selan itu, seluruh warga yang menghuni Desa Sei Perlu sekitar 30 Kepala Keluarga (KK). Mereka sangat berharap agar Pemkab Seruyan melalui dinas terkait dapat lebih memberikan perhatian khususnya menyangkut kondisi desa mereka sekarang.
“Sampai saat ini masih banyak warga desa yang masih mengandalkan alur transportasi sungai untuk berpergian ke Kuala Pembuang, baik untuk menjual hasil tangkapan ataupun pemenuhan penyedian sejumlah kebutuhan sembako,” tandasnya. (hen/fin)