KUALA PEMBUANG - Ambruknya salah satu bangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) di Kecamatan Suling Tambun pada 2016 lalu sepertinya masih belum bisa difungsikan.
Bahkan, saat ini masyarakat di daerah tersebut masih belum bisa menikmati PLTMH yang diresmikan pada Januari 2016 oleh Bupati Seruyan H. Sudarsono SH.
Ridho, warga Kecamatan Suling Tambun mengatakan hingga saat ini mereka masih belum bisa menikmati aliran listrik, walaupun memang saat ini kondisi bangunan PLTMH sudah diperbaiki.
”Hingga kini kami belum bisa menikmati listrik dari PLTMH,” ujar Ridho, Minggu (28/1).
Dijelaskannya, memang saat ini bangunan yang rusak sudah diperbaiki dan berdasarkan informasi dari petugas yang memperbaiki, saat ini masih dalam proses pembersihan dan kemungkinan pada bulan Februari, tenaga listrik bisa digunakan kembali.
”Semoga kami bisa menikmati lagi tenaga listrik, karena disini memang sangat memerlukan listrik,” terangnya.
Untuk diketahui, PLTMH mempunyai tenaga listrik 250 KVA, bangunan ini bantuan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESMD) dan disebut-sebut sebagai PLTMH terbesar di Kalteng.
Sebelumnya, Kepala Distamben Seruyan, Pieter Manginte mengatakan kerusakan PLTMH Suling Tambun terjadi pada tepi siring bendungan penampungan air yang akan dialirkan ke pipa dan menuju turbin utama, di mana terdapat saluran kecil yang membuat aliran air ke penampungan menjadi terganggu.
Ketika hujan dan debit air meningkat drastis, saluran tersebut melebar dan membuat tepi bendungan jebol karena tidak dapat menahan debit air yang melimpah.
Ia mengatakan, bangunan PLTMH Suling Tambun masih milik pemerintah pusat dan belum diserahterimakan kepada pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten, sehingga biaya perbaikan ditanggung oleh pemerintah pusat.
”Kita hanya memberitahukan saja, untuk pelaksanaannya tetap dari pemerintah pusat," terangnya.
Secara kerusakan, ungkap Pieter, tidak terlalu parah, hanya saja akibat dari itu membuat aliran air ke saluran utama bendungan dan penampungan menjadi tidak normal dan mengganggu kinerja turbin pembangkit listrik.
"Dari kejadian ini menjadi pelajaran bagi kita yang mana nantinya akan membuat PLTMH skala kecil di Desa Mojang Baru, Kecamatan Seruyan Hulu," katanya. (hen/fm)