PANGKALAN BUN – Wartawan surat kabar harian (SKH) Radar Pangkalan Bun Slamet Harmoko, berhasil menorehkan prestasi membanggakan. Jurnalis yang bertugas di Pangkalan Banteng ini meraih juara II Anugerah Pewarta Astra tahun 2016, kategori wartawan.
Anugerah Pewarta Astra merupakan program dalam upaya mengapresiasi hasil karya tulis, baik dari kalangan wartawan maupun umum. Lomba dengan tema ”Inspirasi 60 Tahun Astra” itu dilaksanakan PT Astra Internasional Tbk dalam Anugerah Pewarta Astra pada tahun 2016.
Slamet berhasil menyisihkan sejumlah wartawan nasional yang bernaung di bawah bendera media nasional, seperti kompas.com, Media Indonesia, dan lainnya. Dia meraih Juara II kategori wartawan dengan hasil karya tulis jurnalistiknya yang berjudul "IGA Wujudkan Mimpi Para Petani."
Terkait prestasinya, Slamet mengaku baru pertama kalinya mengikuti lomba karya tulis jurnalistik bertaraf nasional. Persiapan untuk mengikuti lomba tersebut hanya sekitar dua minggu.
”Persiapan itu meliputi mencari dan menentukan objek. Kemudian pengumpulan data dan wawancara, semua serba mepet," ujar Slamet, Rabu (1/2).
Menurut Slamet, selama dua minggu tersebut, ia sempat kebingungan menentukan ide dan arah tulisan, ditambah mencari tiga narasumber dan hanya ada satu narasumber yang menjadi pilihannya.
Namun, berkat bimbingan dari Redaktur SKH Radar Sampit Heru Prayitno, yang tidak lelah mengajarinya hingga dini hari selama dua minggu, akhirnya mendapatkan hasil yang memuaskan dengan meraih Juara II kategori wartawan.
”Sempat down saat lihat karya-karya yang sudah masuk duluan, karena penulisnya berasal dari media besar semacam Media Indonesia dan Republika," ujarnya.
Slamet juga tidak menyangka bisa masuk menjadi juara di ajang karya tulis jurnalistik bergengsi tersebut. Seminggu sebelum pengumuman, dia selalu mengecek pengumuman website online lomba melalui handphone atau komputer.
”Nyangka sih enggak, tapi optimistis dan hari ini (kemarin, Red) plong rasanya. Rasa plong itu bikin ketagihan," tuturnya.
Redaktur SKH Radar Sampit Heru Prayitno mengatakan, obyek liputan karya tulis Slamet Harmoko sudah cukup kuat dan layak dilombakan. Redaktur hanya memoles dari sisi penulisan, selebihnya merupakan kemampuan wartawan bersangkutan. ”Sering-sering baca tulisan para juara lomba karya jurnalistik," kata Heru.
Kepala Biro Radar Pangkalan Bun (SKH Radar Sampit) Syamsudin mengatakan, sebagai tim kecil, pihaknya bangga karena salah satu personelnya mampu bersaing menunjukkan karyanya di tingkat yang lebih luas dengan raihan juara II.
”Kita patut bangga dan apresiasi atas raihan juara II yang diraih saudara Slamet Harmoko. Secara personal yang bersangkutan terbilang ulet dan militansinya tidak diragukan di tim Biro Radar Pangkalan Bun," ungkap Syamsudin.
Menurut Syamsudin, harga diri seorang wartawan salah satunya adalah karya. Apalagi karya yang dibuat diakui khalayak mampu bersaing dan didapuk menjadi seorang juara, tentu akan sangat membanggakan.
”Harapan kita, ini juga bisa memacu rekan-rekan wartawan lainnya khususnya di Biro Radar Pangkalan Bun," ujarnya.
Sementara itu, Public Relation Astra Agro Lestari Kalimantan Feny Sofyan mengatakan, Anugerah pewarta Astra diberikan setiap tahun dan bisa diikuti masyarakat umum dan wartawan. Ajang itu tentu saja memiliki nilai positif, karena melalui ajang ini wartawan maupun umum akan dituntut mengetahui lebih dalam mengenai kegiatan CSR Astra.
Untuk program Income Generating Actifity (IGA) yang dijadikan bahan peliputan indepth report, menurutnya, merupakan yang pertama kalinya dan mampu meraih juara 2 di ajang anugerah pewarta.
”Kami sangat bangga karena tulisan indepth report yang disajikan mampu menggambarkan perjuangan kami dalam memberdayakan masyarakat sekitar perkebunan yang kita kelola," ujar Feny.
Menanggapi karya Slamet, Feny mengatakan, tulisan tersebut memiliki nilai jurnalistik tinggi. Tidak hanya cover both side, tapi juga bisa mengangkat sisi lain dari program IGA, yakni efek domino bagi masyarakat sekitar.
”Tulisan ini akan menjadi penyemangat kami dalam memciptakan program-program lainnya yang lebih bermanfaat bagi masyarakat dan semoga menginspirasi wartawan lain untuk cerdas dalam membidik berita dan mengemasnya menjadi tulisan bernilai jurnalistik tinggi," ujarnya.
Feny menambahkan, IGA merupakan program wajib bagi setiap anak perusahaan Astra dan akan terus berjalan dan berkembang seiring perkembangan perusahaan. ”Masyarakat adalah bagian dari kami. Perusahaan kami tidak bisa berkembang tanpa diiringi perkembangan ekonomi masyarakat sekitar perusahaan," ujarnya. (jok/ign)
