HANAU – PT Sumur Pandanwangi-Hanau menggelar Apel Siaga Penanggulangan Karhutla bersama Desa Derangga, Bahaur, Paring Raya, Pembuang Hulu 1, dan Pembuang Hulu 2. Apel siaga yang dilaksanakan di area PT SP-Hanau, Kamis (30/3), juga dirangkai dengan simulasi kebakaran dan penyerahan bantuan peralatan damkar kepada lima desa.
Kegiatan diawali dengan apel siaga yang diikuti regu pemadam kebakaran PT SP-Hanau dan kader damkar dari desa sekitar perusahaan. Apel juga dihadiri oleh Manager Kebun PT SP-Hanau Bagus Ardian, GM PT Musirawas Citraharpindo Bangun Budi P, Camat Hanau Sarian, Kapolsek Hanau, Danramil Hanau, lima kades sekitar perusahaan, Manager Kemitraan Musirawas Group, Kabag Humas Musirawas Group, Kabag Standarisasi dan Lingkungan Hidup Musirawas Group, staf dan karyawan PT SP-Hanau.
Usai apel siaga, regu pemadam mempraktikan cara memadamkan api kecil menggunakan kain goni basah. Simulasi dilanjutkan dengan pemadaman api besar. Skenario yang dijalankan yakni terjadi kebakaran di area kebun PT SP-Hanau. Petugas di menara pantau yang melihat kepulan asap langsung menghubungi tim patroli agar mengecek lokasi. Setelah sampai di Blok 34 team, tim patroli meminta dikirim 1 unit tanki damkar, 1 set perlengkapan dan 1 tim damkar. Sambil menunggu datangnya bantuan, tim yang ada di lokasi berusaha mencegah api melebar menggunakan peralatan manual berupa gepyok, ember, dan pompa punggung.
Tak lama kemudian tim damkar tiba di lokasi dan langsung memadamkan api. Dengan kerja sama dari semua anggota tim, api dapat dipadamkan. Untuk finishing digunakan jet shooter atau pompa punggung.
Hasil penyelidikan ternyata ada indikasi bahwa lahan sengaja dibakar. Akhirnya oknum pembakar lahan tersebut diamankan tim dan satpam PT SP-Hanau untuk diserahkan kepada kepolisian.
Tim juga menyimulasikan mesin pemadam portable dengan kapasitas besar yang memiliki 4 selang buang dengan jangkauan yang lebih jauh.
Usai simulasi, Manager Kebun PT SP-Hanau Bagus Ardian Raharjo menyerahkan bantuan unit damkar portable kepada lima desa, yakni Derangga, Bahaur, Paring Raya, Pembuang Hulu 1, dan Pembuang 2. Setiap desa mendapatkan alkon, nozle, selang hisap, dan dua rol selang buang. PT SP-Hanau bersama forum koordinasi pimpinan kecamatan dan lima kades juga menandatangani pakta integritas yang berisi tentang komitmen menjaga hutan dan lahan dari bahaya kebakaran, serta peduli, siaga, dan tanggap bahaya karhutla.
Bagus Ardian selaku pembina upacara mengatakan, apel siaga yang dilakukan PT SP-Hanau bersama masyarakat sekitar ini bertujuan untuk menyiapkan semua tim dalam menanggulangi kebakaran hutan dan lahan sedini mungkin.
”Saat api masih kecil, kita harus mencegah api meluas. Jangan menunggu api membesar,” ujar Bagus.
Dampak kebakaran lahan dan hutan sangat merugikan. Mulai dari kerusakan lingkungan, terganggunya ekosistem hutan, terhambatnya transportasi, pendeknya jarak pandang, pencemaran udara, dan lain-lain. Bahaya kebakaran juga dianggap sebagai bencana nasional dan internasional.
Dengan melihat dampak buruk tersebut, PT SP-Hanau telah bekerjasama dengan lima desa binaan untuk menyiapkan kader penanggulangan karhutla. ”Pusat pengendalian telah kami bentuk sehingga alur penanggulangan dapat berjalan sesuai alur yang jelas, cepat, dan tepat sasaran. Tujuannya, kita semua bisa mencegah api kecil menjadi api besar dan luas,” ujarnya.
Bagus berharap program ini menuai hasil positif sehingga kebakaran hutan dan lahan tidak akan terjadi lagi di masa-masa mendatang. Program ini juga akan menjadi agenda rutin perusahaan dan seluruh desa binaan sekaligus sebagai ajang silaturahmi antara masyarakat desa dan pekerja.
Ketua Regu Damkar PT SP-Hanau Suroso menyatakan bahwa peralatan damkar yang dimiliki perusahaan sudah di atas standar. Tim juga rutin menggelar simulasi setiap tiga bulan sekali dengan tujuan meningkatkan kemampuan anggota dan memastikan semua peralatan berfungsi dengan baik.
Camat Hanau Sarian mengatakan, kegiatan yang dilaksanakan PT SP-Hanau ini sebagai bentuk dukungan terhadap pemerintah dalam penanggulangan karhutla. ”Penanggulangan api perlu kerjasama. Semua kades harus punya no handphone tim karhutla perusahaan. Kita juga terimakasih kepada perusahaan yang sangat peduli dan memberikan bantuan alat damkar. Semoga yang diberikan ini bisa bermanfaat,” kata Sarian.
Kapolsek Hanau diwakili Aiptu R Nadeak mengajak semua masyarakat untuk ikut menanggulangi karhutla. ”Indonesia bukannya kirim harta, tapi kirim asap ke negara lain. Ini jangan sampai terulang lagi,” kata Nadeak.
Danramil Hanau Diwakili Serka B Rumzis menyatakan bahwa apel siaga dan simulasi damkar di PT SP-Hanau bisa menjadi acuan bagi perusahaan lainnya. Dia juga mengajak masyarakat untuk lebih mengutamakan pencegahan daripada pemadaman. ”Mencegah lebih ringan dan efektif daripada memadamkan ketika api sudah membesar. Kalau sudah membesar, sulit dipadamkan. Andai padam, juga sering nyala lagi,” ujar Rumzis.
Sementara Kades Paring Raya Jaerani menuturkan bahwa bantuan alat damkar dari PT SP-Hanau merupakan bantuan pertema diterimanya desanya. ”PT Sumur Pandanwangi sangat peduli terhadap desa-desa di sekitarnya. Banyak program CSR yang dijalankan dan bermanfaat bagi desa kami,”ujar Jaerani.
Hal senada juga disampaikan Kades Bahaur Sudereo. Pemberian pelatihan dan peralatan damkar sangat berguna bagi pemdes. Pihaknya akan menyiapkan kader-kader penanggulangan karhutla untuk diikutkan dalam latihan bersama PT SP-Hanau. (adv)