KUALA KURUN – Setiap tahun Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Bahalap Kuala Kurun mendapatkan penyertaan modal dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gumas. Hal itu pun mendapat respons dari kalangan DPRD Gumas.
”Kita ingin PDAM Tirta Bahalap bisa mandiri dan tidak lagi selalu bergantung pada penyertaan modal. Untuk itu, dalam pengelolaannya, harus lebih profesional,” ucap anggota DPRD Gumas Heri A Junas, Senin (10/4).
Pria yang akrab disapa Joe ini menuturkan, dengan pengelolaan yang profesional, diharapkan PDAM mampu menghasilkan pendapatan asli daerah (PAD) untuk pemerintah. Selain itu, pada tahun-tahun mendatang tidak perlu lagi bergantung pada penyertaan modal.
”Kita sangat mengharapkan PDAM Tirta Bahalap bisa mandiri dan tidak lagi bergantung pada penyertaan modal dari Pemkab Gumas,” kata politikus Partai Keadilan Persatuan Indonesia (PKPI) ini.
Saat ini, lanjut dia, tarif air PDAM belum dapat menjangkau keseimbangan, di mana antara harga pokok lebih tinggi dari harga jual. Atas dasar itulah, anggota Komisi I DPRD Gumas ini sangat mendukung apabila nantinya tarifnya dinaikkan.
”Kalau memang kenaikan harga bisa membuat PDAM Tirta Bahalap lebih baik, apa salahnya. Saya sangat setuju. Namun, kenaikannya pun harus diimbangi dengan peningkatan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat,” pungkasnya. (arm/ign)