SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

METROPOLIS

Rabu, 10 Mei 2017 14:28
Calon Haji Kotim Terpejam dan Meringis Ngilu

Disuntik Vaksin Meningitis

VAKSIN: Para CJH Kotim mendapat imunisasi vaksin meningitis dari Dinkes Kotim dan KKP Sampit, kemarin (9/5).(DEVITA MAULINA/RADAR SAMPIT)

SAMPIT – Ratusan calon jamaah haji (CJH) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) yang akan diberangkatkan tahun ini mendapat imunisasi vaksin meningitis dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kotim dan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Sampit. Vaksin meningitis merupakan syarat mutlak dari Pemerintah Arab Saudi bagi yang ingin melaksanakan ibadah haji atau umrah.

”Pemerintah Arab Saudi mewajibkan semua orang yang akan melakukan ibadah haji maupun umrah agar bebas dari penyakit meningitis agar dilakukan vaksinasi meningitis,” kata Ali, Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes Kotim, kemarin (9/5).

Dia menjelaskan, vaksinasi meningitis untuk meningkatkan kekebalan tubuh CJH agar tidak mudah tertular penyakit selama menjalankan ibadah haji dan mencegah penularan ketika kembali ke Tanah Air. Pemberian vaksin bukan hanya di Indonesia, melainkan kepada CJH dari seluruh dunia.

Meningitis merupakan penyakit yang mudah menular, antara lain melalui batuk atau bersin dan lingkungan yang tidak higienis. Penyakit ini menyerang selaput otak dan dapat menimbulkan cacat, bahkan kematian bagi penderitanya.

Vaksinasi meningitis mempunyai masa efektif selama 2 tahun. Selain vaksin meningitis, CJH juga dianjurkan menerima imunisasi influenza oleh pemerintah.

”Untuk imunisasi influenza, kami tidak mewajibkan. Terserah masing-masing jamaah mau atau tidak. Biasanya untuk imunisasi influenza ini dilakukan menjelang keberangkatan, tepatnya saat manasik haji,” ujarnya.

Sebelum dilakukan vaksinasi, lanjutnya, terlebih dulu dilakukan pemeriksaan kesehatan terhadap CJH, yang meliputi tensi darah, gula dalam darah, kolesterol, dan lain-lain. Apabila terdeteksi ada penyakit yang dianggap berisiko, CJH tidak diwajibkan mengikuti tes kebugaran, diganti dengan metode lain.

Setelah itu, dilakukan tes kebugaran terhadap CJH dengan cara berjalan sejauh 1,6 km. Dari situ dilihat waktu tempuh masing-masing CJH untuk menilai tingkat kebugaran mereka.

Bagi CJH yang memiliki riwayat penyakit tertentu, akan masuk dalam catatan kesehatan masing-masing. Hal itu untuk memudahkan petugas kesehatan yang mendampingi mereka selama menunaikan ibadah haji dalam memberikan perawatan yang diperlukan.

Sementara itu, Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kotim melalui Kasi Penyelenggara Haji dan Umrah Rabiatul Adawiyah mengatakan, kuota haji Kotim berdasarkan nomor urut keberangkatan tahun ini ada sebenyak 203 orang, ditambah haji lansia 5 orang, dan 2 orang pendamping, sehingga totalnya 210 orang.

Namun, lanjutnya, ada 27 orang yang memutuskan menunda keberangkatan karena beragam alasan. Jumlah itu belum final, karena kemungkinan masih akan ada penambahan dari Kemenag Kalteng untuk mengisi kuota yang kosong tersebut. (vit/ign)


BACA JUGA

Rabu, 09 September 2015 00:45

Uji Kebohongan, Tim Hukum Ujang Dukung Uji Forensik

<p>&nbsp;PALANGKA RAYA - Tim Kuasa Hukum Ujang-Jawawi menyatakan penetapan hasil musyawarah…

Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers