MUARA TEWEH –Seorang anggota Polsek Teweh Tengah Aiptu Muhadi, menjadi korban amukan seorang warga bernama Hendra alias Utuh (35) yang mengamuk,dengan sebilah parang di tangannya.
Kejadian tersebut terjadi di Jalan Trinsing Komplek Eks Sosial, Kelurahan Jingah Kecamatan Teweh Baru, Minggu (21/5) sekitar pukul 11.00 WIB.
Informasi dihimpun, sebelum Hendra melukai Muhadi yang saat itu kebetulan sedang ingin melaksanakan salat Zuhur di masjid, Hendra yang memiliki riwayat penyakit gangguan jiwa atau gangguan kejiwaanini sempat mengamuk di rumahnya, sambil menenteng parang ditangannya. Dengan sebilah parang ditangannya,pria yang kabarnya baru sebulan bebas dari rumah sakit jiwa di Banjarmasin ini, menantang setiap orang yang dijumpainya.
Bahkan, ustaz Mukrim yang berada di masjid tak luput menjadi sasaran kemarahannya.
“Hendra tiba-tiba masuk dengan membawa sebilah parang ditangannya sambil marah-marah. Padahal sebelumnya sekitar pukul 10.00 WIB sempat minta dibukakan pintu masjid untuk salat dua rakaat,” ungkap Ustaz Mukrim (27).
Melihat Hendra yang mengamuk di masjid, membuat warga yang ada di masjid tersebut memilih untuk kabur, melapor hal tersebut ke polsek dan polres. Muhadi sempat mencoba membujuk Hendra dengan bernegosiasi, agar Hendra mau menjatuhkan parang yang dikuasainya serta kembali kerumah.
Namun malang, Hendra tak menggubris permintaan Muhadi.Dia justru malahan menyerangnya dengan mengayunkan parang ke Anggota Polsek Teweh Tengah, yang menjabat Kanit Reskrim Polsek Teweh Tengah itu.
Beruntung Muhadi masih sempat menghindar, tapi serangan itu sempat mengenai telinga kiri Muhadi yang akhirnya bercucuran darah, dan ia pun dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat penanganan medis.
Petugas kepolisian lainnya yang datang ke lokasi, sempat mencoba untuk membujuk Hendra dan memberi peringatan agar Hendra menyerah secara baik-baik. Sayangnya, Hendra tetap tidak mau melepaskan parang ditangannya, dan malah menantang polisi, sehingga aparat pun terpaksa mengambil tindakan tegas yakni dengan menembakan timah panas ke kaki kirinya.
Hendra yang berhasil dilumpuhkan pun selanjutnya diamankan dan dibawa ke RSUD Muara Teweh untuk menjalani operasi pengangkatan proyektil peluru, sebelum menjadi sasaran marah warga saat itu.
Kapolres Batara, AKBP Tato Pamungkas Suyono SIK membenarkan perihal tersebut. Disebutkannya, tindakan tegas yang dilakukan oleh kepolisian sudah sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP). Pasalnya, pelaku mengancam keselamatan warga lain dan salah satu petugas telah menjadi korbannya.
“Terpaksa kita lumpuhkan karena melukai petugas dan mengancam warga lainnya,” papar Tato.
Sementara Kasatreskrim Polres Batara, AKP Benito Harleandra SIK menuturkan, pihaknya sudah mengamankan pelaku. Saat ini pelaku tengah menjalani perawatan intensif di RSUD Muara Teweh. dan Pihaknya juga sedang mengumpulkan keterangan saksi untuk proses penyidikan lebih lanjut.
“Saat ini masih proses penyidikan. Saksi-saksi sedang diambil keterangannya,” pungkas Benito.(viv/vin)