SAMPIT – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Bandara Haji Asan Sampit memprediksikan bahwa pada akhir bulan Juni ini Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) akan mengalami pergantian musim. Yakni dari musim hujan ke musim kemarau. Kemarau terjadi secara bertahap, dimulai dari wilayah selatah menuju utara Kotim.

”Informasi yang kami terima dari BMKG Pusat, kemarau di Kotim akan dimulai pada akhir Juni ini. Dan yang paling pertama mengalami kemarau adalah wilayah selatan, kemudian berangsur-angsur ke wilayah utara,” kata Nur Setiawan, Kepala BMKG Haji Asan Sampit, baru-baru ini.

Lanjutnya, dilihat dari prediksi El-Nino yang masih dalam kondisi normal, kemarau tahun ini diperkirakan tidak akan sekering dan sepanas kemarau pada 2015. Tapi juga tidak bisa disebut kemarau basah seperti 2016 lalu. Yang jelas terjadi pengurangan instensitas curah hujan hingga batas yang telah ditentukan, sehingga dikategorikan sebagai musim kemarau.

”Kalau sekarang masih dalam masa transisi atau peralihan musim, jadi masih sering terjadi hujan walaupun intensitasnya rendah. Ketika memasuki musim kemarau, hujan akan mulai jarang,” ujarnya.

Ditambahkannya, kemarau tahun ini diprediksi akan berlangsung sekitar 3 sampai 4 bulan. Dimulai akhir Juni ini berarti kemarau berlangsung hingga bulan oktober, kemudian berangsur-angsur memasuki musim hujan. Prediksi ini mengacu pada data dari tahun ke tahun. Ketepatan prediksi ini antara 80%-90%, kalau pun ada yang tidak sesuai berarti terjadi gangguan di bagian daerah lainnya yang menyebabkan alam tidak sinkorn. Misalnya gunung meletus dan gempa bumi. (vit)