PANGKALAN BUN – Hujan lebat yang mengguyur Kota Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) membuat debit air di kawasan hilir sungai Arut meningkat. Namun di bagian hulu justru masih terbilang normal.
Peningkatan debit air Sungai Arut di kota Pangkalan Bun tersebut bersifat pasang-surut. Ketika menjelang sore dan malam hari pasang dan pagi hingga siang surut.
Warga yang bermukim di bantaran Sungai Arut mulai khawatir, karena saat intensitas hujan tinggi maka berdampak pada meningkatnya debit air di hulu Sungai Arut tepatnya di Kecamatan Arut Utara. Limpahan air dari daerah aliran Sungai Arut tersebut yang sangat dikhawatirkan, bila hal itu terjadi maka banjir akan kembali menerjang permukiman warga di bantaran sungai, padahal warga baru saja terbebas dari banjir.
Camat Arut Utara Nursyah Ikhsan menegaskan bahwa sejauh ini dari hasil pantauan kondisi debit air di wilayah mereka masih normal. "Sejauh ini normal saja, peningkatan debit masih seperti biasa, air tinggi lewat dan kembali normal," ujarnya, Minggu (3/1).
Ia menyebut kan bahwa saat ini berdasarkan pantauan ketinggian debit air Sungai Arut berada di 1 meter di bawah bibir sungai, ketinggian debit air tersebut terbilang masih sangat aman. Menurutnya bila di Kota Pangkalan Bun sering hujan justru di Kecamatan Arut Utara tidak terjadi bahkan jarang turun hujan.
“Cuaca justru di Arut Utara jarang hujan, hanya sesekali saja, berbeda dengan di Kota Pangkalan Bun yang saya dengar informasinya hampir setiap hari turun hujan,” pungkasnya. (tyo/sla)