NANGA BULIK - JalanTrans Kalimantan poros selatan jalur Nanga Bulik -Kudangan kembali lumpuh akibat terendam banjir. Dikabarkan ada 11 titik genangan air muncul sejak kemarin, dua titik di antaranya cukup dalam sehingga yang ingin tetap melintas harus dibantu rakit warga, Kamis (15/7).
Satuan Lalu Lintas Polres Lamandau tampak memantau kondisi banjir akibat hujan deras beberapa hari terakhir. Karena banjir ini seringkali tidak bisa diprediksi waktunya, bisa berhari-hari jika curah hujan terus tinggi di wilayah hulu, namun tak jarang banjir hanya berlangsung beberapa jam saja jika cuaca panas.
“Sejak dua hari terakhir ini hujan deras hingga menyebabkan beberapa titik di Jalan Lintas Trans Kalimantan yakni di Desa Penopa, Desa Tanjung Beringin, Desa Karang Taba, dan Desa Kawa banjir. Kami selalu siaga untuk memantau sekaligus membantu warga yang melintas,” ujar Kapolres Lamandau AKBP Arif Budi Purnomo melalui Kasat Lantas AKP R. Endro.
AKP Endro mengatakan bahwa anggotanya selalu siaga di lokasi melaksanakan pengaturan lalu lintas untuk antisipasi terjadinya laka lantas di lokasi banjir tersebut. Ketinggian banjir di wilayah itu mencapai kedalaman 30 hingga 80 centimeter dan diprediksi akan terus naik.
Untuk itu ia berpesan kepada masyarakat yang melintasi jalan ini agar berhati-hati, terhadap kemungkinan terjadinya laka lantas, akibat jalan yang terendam air. “Saat ini untuk debit air di wilayah ini belum mengalami penurunan, akan tetapi tidak menutup kemungkinan apabila di daerah sekitar mengalami kenaikan intensitas hujan yang sangat lebat akan terjadi peningkatan debit air,” pungkasnya.
Pantauan koran ini, puluhan kendaraan terpaksa tidak bisa melintas karena menunggu air surut. Mereka rata-rata adalah para pedagang yang mencari durian wilayah hulu.
“Sudah lima jam kami nunggu ini, mudahan cepat surut. Kalau tidak surut juga terpaksa balik nginap di kota,” ujar salah satu pengendara yang akan menuju Kalimantan Barat ini. (mex/sla)