SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

SAMPIT

Jumat, 16 Juli 2021 11:16
Jalan Trans Kalimantan Kembali Terendam
PANTAU BANJIR: kasatlantas Polres Lamandau AKP R. Endro saat memantau banjir di Jalan Trans Kalimantan. Sejumlah kendaraan gagal melintas akibat rendaman banjir di jalan poros tersebut. (RIA/RADAR SAMPIT)

NANGA BULIK - JalanTrans Kalimantan poros selatan jalur Nanga Bulik -Kudangan kembali lumpuh akibat terendam banjir. Dikabarkan ada 11 titik genangan air muncul sejak kemarin, dua titik di antaranya cukup dalam sehingga yang ingin tetap melintas harus dibantu rakit warga, Kamis (15/7). 

Satuan Lalu Lintas Polres Lamandau tampak memantau kondisi banjir akibat hujan deras beberapa hari terakhir. Karena banjir ini seringkali tidak bisa diprediksi waktunya, bisa berhari-hari jika curah hujan terus tinggi di wilayah hulu, namun tak jarang banjir hanya berlangsung beberapa jam saja jika cuaca panas.

“Sejak dua hari terakhir ini hujan deras hingga menyebabkan beberapa titik di Jalan Lintas Trans Kalimantan yakni di Desa Penopa, Desa Tanjung Beringin, Desa Karang Taba, dan Desa Kawa banjir. Kami selalu siaga untuk memantau sekaligus membantu warga yang melintas,” ujar Kapolres Lamandau AKBP Arif Budi Purnomo melalui Kasat Lantas AKP R. Endro.

AKP Endro mengatakan bahwa anggotanya selalu siaga di lokasi melaksanakan pengaturan lalu lintas untuk antisipasi terjadinya laka lantas di lokasi banjir tersebut. Ketinggian banjir di wilayah itu mencapai kedalaman 30 hingga 80 centimeter dan diprediksi akan terus naik.

Untuk itu ia berpesan kepada masyarakat yang melintasi jalan ini agar berhati-hati, terhadap kemungkinan terjadinya laka lantas, akibat jalan yang terendam air. “Saat ini untuk debit air di wilayah ini belum mengalami penurunan, akan tetapi tidak menutup kemungkinan apabila di daerah sekitar mengalami kenaikan intensitas hujan yang sangat lebat akan terjadi peningkatan debit air,” pungkasnya.

Pantauan koran ini, puluhan kendaraan terpaksa tidak bisa melintas karena menunggu air surut. Mereka rata-rata adalah para pedagang yang mencari durian wilayah hulu.

“Sudah lima jam kami nunggu ini, mudahan cepat surut. Kalau tidak surut juga terpaksa balik nginap di kota,” ujar salah satu pengendara yang akan menuju Kalimantan Barat ini. (mex/sla)


BACA JUGA

Jumat, 26 Juli 2024 12:02

Targetkan Penurunan Angka Kemiskinan

SAMPIT – Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJM) Kabupaten…

Kamis, 25 Juli 2024 10:47

Optimalkan Layanan Kesehatan melalui Posyandu ILP

SAMPIT – Kelurahan Sawahan Kecamatan Mentawa Baru Ketapang bersinergi dengan…

Rabu, 24 Juli 2024 17:13

Era Digital, Guru Wajib Melek Teknologi

SAMPIT- Dinas Pendidikan Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) menggelar kegiatan Workshop…

Selasa, 23 Juli 2024 15:38

Ajak Orang Tua Sukseskan Pekan Imunisasi Nasional 2024

SAMPIT - Bupati Kotawaringin Timur (Kotim) Halikinnor mengimbau seluruh masyarakat untuk…

Senin, 22 Juli 2024 15:37

Kerahkan Semua Sumber Daya

SAMPIT –  Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) merupakan salah satu wilayah…

Sabtu, 20 Juli 2024 11:24

Bupati Komitmen Jalan Mulus Hingga Pelosok

SAMPIT – Pembangunan dan peningkatan infrastruktur jalan menjadi komitmen dan…

Jumat, 19 Juli 2024 15:20

Perjuangkan Semua Desa Teraliri Listrik

SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) berupaya agar seluruh…

Kamis, 18 Juli 2024 16:15

Puskesmas Antang Kalang II akan Dibangun Tahun 2025

SAMPIT - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) merencanakan pembangunan Puskesmas…

Rabu, 17 Juli 2024 13:18

Kantor Baru Kecamatan Antang Kalang Diresmikan

SAMPIT - Kantor baru Kecamatan Antang Kalang Kabupaten Kotawaringin Timur…

Selasa, 16 Juli 2024 12:51

Targetkan MCP Kotim 95 Persen

SAMPIT - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kotawaringin Timur (Kotim) menargetkan Monitoring…
Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers