SAMPIT – Banjir yang melanda Desa Lampuyang, Kecamatan Teluk Sampit, dikabarkan mulai surut. Selama enam hari terakhir, Pemkab Kotawaringin Timur (Kotim) melalui Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Kawasan Permukiman (Dinas PUPRKP) melakukan normalisasi dengan mengeruk saluran air (drainase) di desa itu.
”Alhamdulillah, permasalahan banjir di area lahan petani sudah mulai surut. Per hari ini (kemarin, Red) kurang lebih 25 cm dari dataran. Jalan-jalan juga sudah agak kering, tidak lagi menggenang,” kata Muksin, Kepala Desa Lampuyang, Minggu (30/5).
Dia berterima kasih kepada Pemkab Kotim yang sigap menangani banjir di Desa Lampuyang. ”Kami bersyukur Pemkab Kotim cepat merespons dan segera melakukan penanganan banjir. Saluran drainase seingat saya terakhir dibersihkan sekitar tahun 2007. Adanya bencana banjir kita ambil hikmahnya saja. Sudah waktunya dibersihkan,” katanya.
Muksin menuturkan, bencana banjir di Desa Lampuyang sepekan lalu telah merendam lahan petani seluas sekitar 3.500 hektare. Kerugian diperkirakan mencapai Rp 5 miliar.
”Total ada 69 kelompok tani dikalikan 50 orang petani per satu kelompok. Itu artinya ada 3.450 petani yang terdampak banjir termasuk 50-an rumah warga di area sekitar areal lahan petani juga ikut terendam banjir,” katanya.
Hingga kini, ribuan petani yang terdampak banjir belum mendapatkan bantuan dari Pemkab Kotim. ”Bantuan untuk petani belum ada. Kami hanya menyampaikan fakta sesuai kondisi di lapangan. Penanganan cepat dari pemerintah saja kami sudah bersyukur. Tetapi, kalaupun dari Dinas Pertanian ada memberikan program bantuan benih padi untuk petani, pasti petani akan senang sekali,” katanya.
Muksin berharap pengerukan drainase dapat ditangani tuntas. ”Kalau diperkirakan dari Sungai Lampuyang besar sampai ke Saranggas kurang lebih 9 km panjang sungai. Saluran parit sebelah kiri ke arah laut dan sebelah kanan ke arah lahan pertanian dan hutan,” ujarnya.
Terpisah, Pengawas Teknis Pemeliharaan Jalan Dinas PUPRKP Kotim Suhardiyono mengatakan, normalisasi saluran drainase ditargetkan selesai selama 15 hari. Penanganan banjir mulai dilakukan pada Selasa (25/5) lalu. Pihaknya menurunkan dua unit alat berat dan 4 personel.
”Sudah enam hari kami fokus mengerjakan normalisasi saluran drainase di Kampung Bugis, Desa Lampuyang. Mulai dari saluran aliran Sungai Bujur ke arah Sungai Lampuyang, dan dari Sungai Bujur ke arah Saranggas,” kata Suhardiyono.
Hingga enam hari terakhir, normalisasi saluran drainase sudah selesai dikerjakan sekitar 4 km. ”Dari Sungai Bujur ke arah Sungai Lampuyang awalnya lebar saluran 1-1,5 meter dilebarkan 3 meter dengan kedalaman mulanya 50 cm menjadi 1,5 meter. Sedangkan di Kampung Bugis lebar parit 5-6 meter. Awalnya kedalaman saluran 1 meter dikeruk sampai kedalaman 2 meter,” katanya. (hgn/ign)