PANGKALAN BUN – Para pengguna jalan di Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) diminta mewaspadai pohon tumbang akibat hujan deras yang disertai angin kencang.
Prakirawan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi (Stamet) Bandara Iskandar Pangkalan Bun, Rangga Setya Pratama, mengatakan bahwa sejatinya Kabupaten Kotawaringin Barat masih mengalami musim hujan dan beberapa hari belakangan terdapat gangguan cuaca berupa daerah konvergensi udara di sekitar perairan selatan Kalimantan.
"Sehingga terdapat penumpukan massa uap air di wilayah tersebut yang juga berdampak di wilayah Kobar dan sekitarnya," ujarnya, Senin (21/12).
Kemudian gangguan cuaca berikutnya terdapat di Kalimantan bagian utara yakni daerah bertekanan rendah yang mengarah ke siklon tropis, wilayah ini memiliki dampak cuaca buruk disekitarnya termasuk wilayah Kalteng pada umumnya.
Menurutnya kecepatan rata-rata angin kencang saat hujan terjadi berdasarkan catatan berkisar antara 5 sampai 12 knot dan kecepatan tersebut termasuk kategori ringan-sedang. "Namun pada kondisi tertentu, pada saat terdapat awan cumulonimbus, kecepatan angin bisa mencapai 15 knot dengan angin dominan berasal dari arah barat," ungkapnya.
Dengan kecepatan angin mencapai 15 knot atau 30 kilometer per jam, masyarakat harus mulai waspada dengan potensi pohon tumbang dan kerusakan bangunan semi permanen. “Untuk para nelayan dengan perahu kecil non mesin motor juga disarankan untuk tidak melaut terlebih dahulu,” katanya.
Ia menegaskan dalam seminggu ke depan, secara umum diprakirakan wilayah Kobar dan sekitarnya masih berpotensi hujan disertai angin dan petir. "Dalam kondisi kecepatan angin hingga 30 kilometer per jam, dapat diwaspadai oleh masyarakat dan begitu pula nelayan dengan perahu kecil," pungkasnya. (tyo/sla)