PULANG PISAU – Cuaca yang cukup ekstrem yang mengakibatkan angin dan ombak kencang, terjadi di Kabupaten Pulang Pisau (Pulpis) beberapa terakhir ini, membuat para nelayan yang ada di pesisir Pulpis tidak berani melaut.
Di mana beberapa nelayan yang ada di pesisir Pulpis takut melaut, karena angin yang sangat kencang yaitu terjadi di Kecamatan Kahayan Kuala, tepatnya di Desa Kiapak, Pudak, Barunai, Pasanan, dan beberapa desa lainnya.
Karena tidak bisa melaut, cukup berdampak terhadap kebutuhan ekonomi masyarakat, di mana warga pesisir ini hanya tergantung dengan hasil tangkapan laut.
Hal itu dikatakan oleh salah satu nelayan bernama Yusrin, bahwa mereka tidak bisa melaut beberapa hari terakhir, karena angin kencang di laut dan ombak besar. Hal ini membuat mereka para nelayan harus menunda menangkap ikan.
“Karena cuaca yang sangat ekstrem seperti ombak besar, angin yang kencang, membuat tidak bisa bekerja untuk menangkap ikan,” ungkap Yusrin, Selasa (22/12) kemarin.
Dengan tidak bisa melaut membuat penghasilan mereka menjadi tidak ada, di mana saat ini bantuan dana Covid-19 yaitu awalnya sebesar Rp 600 ribu, turun menjadi Rp 300 ribu, dengan itu berharap kepada pemerintah bisa memerhatikan dan memberikan bantuan kepada masyarakat yang terdampak tidak bisa melaut.
“Tidak bisa melaut, sedangkan warga pesisir ini tidak bertani, penghasilan luaran pun tidak ada, disini hanya mengharapkan hasil tangkap ikan di laut saja, untuk memenuhi kebutuhan sehari - hari,” terangnya.
Sementara itu, saat ini kondisi banjir juga merendam beberapa rumah warga, untuk Kondisi air pasang hingga merendam satu desa, yang cukup parah yaitu di Desa Kiapak. (der/dc)