SAMPIT-Anggota Komisi I DPRD Kotim Syahbana meminta agar setiap pemerintahan desa di Kotim berkomunikasi dengan pihak keamanan dari Polres Kotim, guna mensukseskan pelaksanaan pemilihan kepala desa (Pilkades) serentak tahun ini. Terutama agar pesta demokrasi itu tidak dirusak dengan aksi politik uang.
“Sejauh ini panitia belum ada perhatian kepada potensi terjadinya jual beli suara di tingkat pilkades ini. Ini sangat rawan apalagi, persaingan para calon di lapangan kian hangat,”ujarnya, kemarin.
Menurut Syahbana, dengan adanya peringatan keras kepada pelaku politik uang tentunya bisa memberikan kesempatan kepada calon yang tidak memiliki uang. Pasalnya jika dibiarkan terjadi politik uang, bisa jadi mnerupakan ancaman kepada pelaksanaan demokrasi.
”Kemarin saat pileg kita merasakan besar dan dahsyatnya politik uang. Akibatnya hal itu jadi ancaman bagi pelaksanaan demokrasi kita ke depannya. Nanti akhirnya demokrasi jadi milik siapa yang punya modal. Kalau gak punya modal ,jangan pernah memimpi ikut ambil bagian,”papar Syahbana.
Selain itu dirinya juga mengajak, agar dalam pelaksanaan pilkades masyarakat bisa proaktif. Hendaknya jangan ada yang bersikap golongan putih (golput), mengingat Pilkades ini mencari pemimpin di desa sendiri.
”Kalau sudah pikiran pragmatis, maka nanti kalau kades yang terpilih menang karena uang, jangan mengeluh lagi ke kami di DPRD. Makanya, mulai momentum pilkades serentak ini, seluruh warga di 79 desa harus merubah arah desa dengan memilih pemimpin yang mumpuni. Tidak karena politik uang,” pungkas Syahbana. (ang/gus)