SAMPIT– Anggota Komisi II DPRD Kotim Dani Rakhman mendorong agar forum Corporate Social Responsibility (CSR) mendesak agar perusahaan besar swasta (PBS) perkebunan sawit, turut serta menangani perbaikan jalan di sekitar kawasan Hak Guna Usaha (HGU)-nya.
”Seharusnya jalan di pedalaman itu ketika musim hujan tidak perlu sampai jadi kubangan lumpur. Karena di sekitar jalan itu banyak terdapat kawasan miliki investor PBS sawit, yang nilai investasinya ratusan miliar. Jadi sangat disayangkan apabila tidak bisa membantu memperbaiki jalan, yang nilainya paling hanya puluhan juta rupiah,” paparnya.
Menurut pria yang akrab disapa Deden ini, pemerintah harus tegas dalam memberikan pembagian porsi untuk penanganan jalan kepada setiap PBS perkebunan sawit. Apalagi lanjutnya, jalan yang ada di sekitar HGU sawit adalah kewajiban PBS tersebut untuk memeliharanya.
”Semestinya jalan-jalan itu harus dipelihara berkala. Saat musim kemarau dilakukan pengerasan. Bahkan lebih bagus lagi sampai ditimbun menggunakan agregat. Ini justru sebaliknya, saat musim hujan baru ditimbun, diperbaiki. Tapi bukannya tambah baik, tapi jalan yang baru ditimbun itu malah rusaknya menjadi-jadi,”papar Politikus Demokrat ini.
Deden juga menilai, kepedulian investor untuk pembangunan daerah ini masih sangat minim. Padahal menurutnya, hasil yang diterima mereka dari investasi di daerah ini sangat besar. Dan tambahnya, lebih parah lagi warga yang ada di sekitar perkebunan masih banyak sekali yang miskin, sehingga kondisi itu tentunya berbeda jauh dari semangat awalnya pemerintah daerah yang membuka diri untuk kehadiran investasi tersebut.
”Lebih baik sebelum perkebunan masuk, masyarakat masih bisa kerja. Ini PBS masuk, masyarakat di sana tambah miskin, dan ujung-ujungnya mencuri sawit lalu dipenjara,” tandasnya. (ang/gus)