PANGKALAN BUN – Pelaksanaan salat Iduladha 1438 Hijriah di Masjid Agung Riyadlush Sholihin Pangkalan Bun diwarnai dengan padamnya aliran listrik, Jumat (1/9) pagi. Pemadaman terjadi saat khatib menyampaikan khotbah tentang makna berkuban. Suara khatib tidak terdengar sehingga banyak jemaah pulang.
"Listriknya padam, jadi khutbahnya tidak kedengaran," ujar salah seorang jemaah yang terlebih dahulu pulang, Jumat (1/9).
Bau Sampah Mengganggu Shalat Ied
Salat Iduladha di Masjid Baitus Shodikin kilometer 3 Kotawaringin Lama (Kolam) dan di Masjid Yayasan Amal Bakti Muslim Pancasila (YAMP) Sulthaanul Balaaduddiin Jalan Ampi RT. 5 Kelurahan Kotawaringin Hilir juga sempat tertunda puluhan menit akibat listrik PLN padam.
Pengurus Masjid Baitus Shodikin H. Nadi mengatakan, padamnya listrik PLN sesaat hendak dimulainya salat Iduladha membuat pengurus masjid kelabakan karena tidak memiliki mesin genset. Mesin genset milik masjid dicuri maling dan sampai saat ini pelakunya belum terungkap.
”Kita tidak menyangka adanya pemadaman mendadak dan untuk mengatasi hal ini kami meminjam genset milik warga yang berada di sekitar masjid,” kata Nadi.
Padamnya listrik juga mengganggu salat Id di Masjid YAMP. Saat muadzin yang juga ketua pengurus Masjid YAMP Mahfud Fatrani mau memulai tugasnya, tiba-tiba listrik padam. Sementara mesin genset milik masjid tidak mau menyala. Setelah diperbaiki beberapa saat, genset dapat dipakai.
Sementara itu Kepala Manager PLN Rayon Pangkalan Bun Drie Alsi Laksana menyampaikan, sekitar pukul 6.30 WIB listrik di Kabupaten Kobar mati total karena gangguan kabel interkoneksi di Kecamatan Kumai. Membutuhkan waktu sekitar tiga jam agar aliran listrik kembali normal.
"Mudah-mudahan tiga jam sudah menyala, saat ini sudah mulai pernormalan," jelasnya. (jok/gst/yit)