KUALA KURUN – Proses relokasi terhadap warga Desa Tumbang Lampahung dimulai. Itu ditandai dengan peletakan batu pertama terhadap pembangunan rumah bagi 133 kepala keluarga (KK) oleh Bupati Gunung Mas (Gumas) Arton S Dohong.
”Program relokasi daerah rawan bencana alam, dengan merelokasi warga ke daerah bebas bencana tersebut merupakan kegiatan penanggulangan bencana berbasis masyarakat, yang mampu memberikan perlindungan sosial bagi masyarakat dari bencana alam,” ucap Arton, Rabu (13/9) pagi.
Dia menuturkan, program dari pemerintah pusat melalui Kementerian Sosial Republik Indonesia (Kemensos RI) ini merupakan bentuk perhatian dan tanggung jawab kepada masyarakat korban bencana alam, serta rangsangan awal yang membutuhkan partisipasi dari semua pihak, baik masyarakat dan pemerintah daerah.
”Melalui ini, kita ingin mengutamakan dan mengoptimalkan peran serta dan kemandirian masyarakat, dalam mempersiapkan lahan dan membangun rumah tempat tinggal di lokasi yang baru,” tuturnya.
Dalam program itu, kata dia, Kemensos memberikan bantuan bahan bangunan rumah (BBR) sebesar Rp 20 juta, melalui case transfer kepada setiap KK yang memiliki rumah di lokasi bencana banjir.
”Kita ingin masyarakat yang menerima dana bantuan BBR menggunakan dengan baik dan bertanggung jawab maksimalkan dana tersebut,” ujarnya.
Dia berharap relokasi daerah rawan bencana alam banjir dapat diprogramkan kembali di daerah rawan bencana lainnya di Gumas, terutama desa/kelurahan yang rentan banjir dan tanah longsor.
”Kami mengharapkan dukungan pemerintah pusat melalui Kemensos untuk memprogramkan kembali kegiatan seperti ini pada tahun yang akan datang,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Gumas Budhy menambahkan, tahun ini, warga di dua desa menerima program relokasi tersebut, yakni Desa Tumbang Lampahung, Kecamatan Kurun, dan Tumbang Bunut, Kecamatan Rungan.
”Kita harapkan bantuan yang diterima masyarakat dua desa ini dapat bermanfaat bagi mereka yang menerimanya. Gunakan bantuan tersebut dengan baik dan bijak, sesuai dengan peruntukkan dan ketentuan,” pungkasnya. (arm/ign)
