SAMPIT- Ketua DPRD Kotim, Jhon Krisli mengakui pembahasan hingga pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan Kotim tahun 2017 berjalan dinamis. Ada sikap dewan yang terbelah menjadi dua kelompok, menurutnya adalah hal yang biasa terjadi dalam sebuah proses di lembaga politik.
”Memang cukup menarik dan menyita tenaga. Tapi disitulah seninya, semuanya punya persepsi dan argument sendiri-sendiri. Makanya sebagai pimpinan saya memposisikan diri di tengah-tengah, meski pun ada pilihan politik saya, ”kata Jhon Krisli disela-sela pembahasan APBD-P, kemarin.
Diketahui, pembahasan APBD-P 2017 kemarin kembali ditunda. Pasalnya, karena masih tidak ada kata kesepakatan dalam rapat paripurna tersebut, meski dalam perjalanannya akhirnya dilakukan votting.
Jhon menyebutkan, pembahasan APBD-P ini cukup panjang mulai dari pembahasan KUA dilanjutkan kepada PPAS. Setelah itu dilakukan pengesahan, dan dilanjutkan rapat bersama mitra kerja. Sekitar 7 hari atau sekitar 490 jam kerja, yang dihabiskan berkutat di dokumen Rencana Kerja Anggaran (RKA) masing-masing mitra kerja.
Di samping itu dirinya meminta maaf, jika apa yang dijanjikan legislator di lembaga DPRD tidak bisa diakomodir di APBD-P ini. Karena segala sesuatunya merupakan keputusan secara kolektif dan kolegial.
”Pimpinan tidak bisa memutuskan sendiri. Maka dari itu jika ada program yang sudah disampaikan dan dijanjikan tidak terkomodir di APBD-P ini, saya minta itu dimaklumi dulu karena adanya keterbatasan anggaran. Dan ke depan akan kita kembali kami perjuangkan,” pungkas Jhon Krisli.(ang/gus)