PALANGKA RAYA – Tindakan wasit Very Permana yang dinilai tidak fair dalam memimpin pertandingan antara tuan rumah Kalteng Putra melawan Persebaya kian membuat panas suasana di Stadion Tuah Pahoe, Palangka Raya.

Tidak hanya jalannya pertandingan di lapangan saja yang panas, tribun VVIP yang berisi tamu kehormatan diantaranya Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran dan President Klub Persebaya Azrul Ananda sempat diwarnai insiden tidak mengenakkan.

Berawal dari aksi protes yang dilakukan Tim Persebaya kepada wasit cadangan M. Irham dan Match Commisioner Arfah, ajudan Gubernur Sugianto tidak terima. Memakai pakaian biru muda, ajudan tersebut sempat ribut dengan staff Persebaya di tribun VVIP.

’’Saya tidak berteriak ke mereka, saya protes keputusan wasit karena waktu pertandingan sudah lebih dari 23 detik,’’ ujar Staff Pelatih Noor Arief yang berada di tribun VVIP kemarin (26/9)

Azrul tepat di sebelah ajudan tersebut berupaya melerai. Bukannya tenang, keadaan kian chaos tatkala Azrul ditarik seseorang memakai pakaian safari bewarna hitam dari belakang. Kuris tempatnya duduk juga didorong seakan-akan ingin memukul president Persebaya tersebut.

Nah, yang patut diacungi jempol adalah tindakan Sugianto. Dia dengan tegasnya meminta orang-orang yang ingin melakukan tindakan anarkis kepada tamunya itu agar tenang. Dia juga mengatakan bahwa Azrul dan Bonek serta Persebaya merupakan saudara masyarakat Kalimantan Tengah.

’’Saya memuji apa yang sudah dilakukan oleh Gubernur Kalteng(Sugianto). Ini membuktikan bahwa beliau orangnya baik dan punya rasa persaudaraan tinggi,’’ ucap Azrul.

Selain itu, Azrul menilai apa yang sudah ditunjukkan pemain Persebaya patut diancungi jempol. Membuktikan bahwa tim yang dimilikinya itu punya kelas. ’’Hebatnya, mereka tetap bermain tenang. Peluangnya sedikit sekali, tapi tetap mampu cetak gol. Saya kagum atas usaha para pemain,’’ terangnya.

Sementara itu, selain ikut memberi rasa nyaman terhadap Azrul dan Persebaya, Sugianto juga ikut membantu Bonek. Dia membantu memberi dana untuk transportasi bagi Bonek yang melakukan perjalanan menggunakan kapal laut.

’’Kami kesulitan cari transportasi rekan-rekan Bonek ke Banjarmasin untuk naik kapal. Jadi bantuan Pak Gubernur sangat berarti bagi kami,’’ ujar Ahmad Siroju, perwakilan Bonek Palangka Raya yang menemui Sugianto kemarin (26/9).

Sugianto juga sempat turun dan menghampiri ratusan Bonek di tribun barat Stadion Tuah Pahoe. Dia pun disambut tepuk tangan dan penghormatan dari Bonek. ’’Cari musuh itu mudah, tapi cari saudara itu susah. Surabaya adalah saudara kami, jadi wajib untuk dihormati,’’ katanya.

Sementara itu, terkait tindakan tidak adil yang dilakukan wasit Very, manajemen Persebaya melayangkan surat protes kepada komisi wasit. Surat itu langsung dikirim kemarin sebagai bentuk kerugian atas tindakan yang dilakukan wasit Very selama pertandingan Kalteng Putra melawan Persebaya.

’’Karena kami merasa banyak dirugikan. Kami harap ada keputusan yang adil dari komisi wasit kepada Very,’’ kata Direktur Tim Persebaya Candra Wahudi. (rid/jpg/daq/ign)