SAMPIT – Jelang penutupan pendaftaran bakal calon sekretaris daerah (sekda) Kotim kemarin, tiga pejabat eselon II mendaftarkan diri. Mereka adalah Marjuki, Halikinnor, Fajrurrahman. Marjuki mendaftar perdana, kemudian disusul Fajrur dan Halikin.   

Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kotim Alang Arianto mengatakan, sebenarnya  ada empat orang yang ingin mendaftar. Namun hingga Senin siang baru tiga orang yang menyerahkan berkas. Alang memperkirakan jumlah peserta yang mendaftar berkisar enam hingga tujuh orang hingga penyerahan berkas ditutup pada Selasa (3/10) hari ini.

”Semua pejabat eselon II yang memenuhi persyaratan dipersilakan mendaftar. Yang penting usianya saat Desember 2017 maksimal 56 tahun. Semua peserta mempunyai kesempatan yang sama," tegas Alang.   

Lanjut Alang, mengacu PP 11/2017 tentang Manajemen ASN, persyaratan sekaligus pendaftaran dilakukan secara terbuka, siapa saja boleh mendaftar dan tidak ada diskriminasi. ”Untuk usia 56 tahun saat Desember 2017, kalau melihat ada sekitar empat calon, tapi kalau menunggu sampai besok (hari ini) tidak menutup kemungkinan akan bertambah," tegasnya.

Dijelaskan Alang, BKD hanya memfasilitasi tahapan seleksi. Semua pelaksanaan seleksi dilakukan panitia seleksi. Nantinya ada tiga nama yang dipilih dan direkomendasikan panitia seleksi kepada bupati.   

Sementara itu, Fajrurrahman mengaku mencoba melamar menjadi Sekda Kotim bukan sebagai ambisi jabatan. Selain dukungan dari sejumlah ASN, dia merasa siap memimpin ASN untuk bergerak membangun Kotim.

”Saya melihat bahwa dari sisi kepangkatan dan pengalaman, saya siap. Saya optimistis karena ini persaingan sehat untuk memunculkan sekda terbaik dalam membantu bupati menjalankan tugas," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kotim itu.

Fajrur mengaku sudah mempersiapkan diri untuk tahapan seleksi nanti. Selain mengumpulkan data dan berkas, dia sudah menyiapkan makalah yang nantinya akan dipaparkan di depan panitia seleksi.

”Saya bersemangat karena semua punya hak yang sama. Saya menilai susunan panitia seleksi juga sudah bagus karena semua berpengalaman dan independen. Saya yakin mereka menjalankan tugas secara profesional," harap Fajrur.

Peserta lainnya, Halikinnor mengaku sudah menyiapkan diri. Dia menyadari, jabatannya saat ini sebagai Plt sekda tidak menjamin dirinya akan terpilih menjadi pejabat definitif.

”Dalam ASN semua teman, sahabat, dan saudara. Jadi yang namanya jabatan itu amanah, kita laksanakan. Kita bersaing secara sehat dan berkompetisi. Pak Bupati sudah beberapa kali menegaskan bahwa pelaksana tugas itu tidak ada jaminan terpilih. Semua berpeluang yang sama," kata Halikin. (ang/dwi)