SAMPIT— Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Pemkab Kotim) tingkat partisipasi membeli beras dari petani lokal masih sedikit.

Hal tersebut disampaikan Ketua Kelompok Pemuda Tani Kotim, Abdur Rasid. Menurutnya, jumlah SOPD dan SN membeli beras lokal masih sangat sedikit, bahkan sebelumnya sudah diinstruksikan Bupati Kotim untuk beli beras lokal dengan tujuan membantu petani lokal agar tidak mengalami kesulitan menjual hasil pertanian mereka.

“Saat ini pesanan dari SOPD jumlahnya berkurang, tidak seperti sebelumnya. Tidak semua SOPD membeli beras lokal. Bahkan dalam satu SOPD tidak semua ASN yang membeli beras lokal,” ujar Rasid, Selasa (24/10).

Sebelumnya dalam instruksi bupati meminta agar tiap ASN dan staf di SOPD untuk dapat membeli beras lokal minimal lima kilogram untuk satu orang setiap bulannya.

Hal tersebut belum dapat terealisasi maksimal, sebab dari jumlah ASN yang ada di SOPD tidak sampai separuhnya yang membeli beras.

“Hal tersebut terlihat saja dari jumlah beras yang dipesan kepada kami, terjadi penurunan jumlah. Jika dibandingkan dengan jumlah pegawai yang di SOPD. Bahkan juga ada SOPD yang sama sekali tidak membeli,” ujarnya.

Kelompok Pemuda Tani ini merupakan kelompok yang menjadi penyalur beras dari petani lokal, khususnya dari petani di wilayah selatan. Sebelumnya langkah ini sempat terhenti karena terkendala permodalan, namun dengan adanya komunikasi dnegan para petani akhirnya program ini dapat kembali berjalan, dan petani mempercatakan kelompok Pemuda Tani untuk memasarkan beras lokal mereka.

“Jenis beras yang dijual dengan merek dagang jelawat ini jenis padi siam epang, dengan harga per kilonya Rp 11.000. Jika diwajibkan sebulan membeli lima kilogram, maka hanya sekitar Rp 55 ribu yang dibelanjakan oleh para ASN,” imbuhnya.

Sebelumnya, Bupati Kotim Supian Hadi mengimbau agar para ASN dapat membeli beras jelawat dari kelompok Pemuda Tani, dengan satu orang membeli lima kilogram.

Hal tersebut sebagai salah satu upaya untuk membantu para petani lokal. Sehingga kesejahteraan petani lokal dapat meningkat.

“Dengan Rp 55 ribu per bulan saya rasa tidak membebani para ASN untuk membantu para petani, saya minta agar SOPD dapat melaksanakan hal ini dan meminta para pegawai di SOPD-nya untuk membeli beras jelawat di kelompok Pemuda Tani,” pungkasnya. (dc/fm)