SAMPIT-Ketua Komisi III DPRD Kotim, Rimbun menyambut baik pembubaran lokalisasi di Kotim. Namun ia mengingatkan, pasca bubarnya lokalisasi harus diantisipasi munculnya warung remang-remang yang menyediakan jasa Pekerja Seks Komersial (PSK). Menurutnya tidak menutup kemungkinan eks PSK lokalisasi, akan berpindah praktik ke warung remang-remang tersebut.
”Perlu diantisipasi adalah munculnya warung remang –remang, karena mereka yang sebelumnya dilokalisasi hanya dibubarkan lokasinya, tapi pelakunya masih ada dan bisa pindah tempat saja,” ungkapnya, (29/10) kemarin.
Diakuinya, bahwa di Kota Sampit ini masih ada warung remang-remang yang disinyalir menyediakan jasa PSK. Meskipun sebelumnya pihak Satpol PP Kotim sudah menertibkannya. Fenomena ini menurutnya selalu terulang setiap tahunnya. Apalagi lanjut Rimbun, jika pengawasan pemerintah lemah dan tidak tegas maka keberadaan warung remang-remang yang menyediakan jasa PSK pasti menjamur.
“Justru sulit kita memantau kalau mereka yang dilokalisasi ini akan menyebar di warung remang-remang itu. Makanya sebelum itu terjadi, ketika ada daerah yang dianggap sudah mengarah ke prostitusi lebih baik ditindak tegas dan tertibkan,”tegas Rimbun.
Ditambahkannya, salah satu dukungan terhadap upaya penutupan lokalisasi di Kotim ini, yakni dianggarkanya dana penutupan di Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kotim. ”APBD kita anggarkan kalau tidak salah itu sekitar RP 00 an juta untuk itu. Ini selain dana dari pemerintah pusat,”tandas Rimbun. (ang/gus)