SAMPIT— Berdasarkan data Dinas Pertanian Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), tahun ini luas penanaman padi cukup maksimal. Sehingga Kotim dapat mempertahankan swasambada beras, bahkan hingga surplus beras.
Hal itu diutarakan Kepala Dinas Pertanian Kotim I Made Dikantara, bahwa saat ini luas tanam padi di Kotim sudah sekitar 25 ribu hektare. Bahkan sampai akhir tahun ini, kemungkinan akan sampai 26 ribu hektare dengan hasil 55 ribu ton beras, dan surplus sekitar tiga ribu ton beras.
”Dengan hasil tersebut dipastikan Kotim dapat mempertahankan swasambada beras tahun ini. Semoga para petani tetap terus konsisten untuk melakukan penanaman padi, dengan jumlah yang maksimal,” ujarnya,Kamis (9/11) kemarin.
Lebih jauh diutarakan, dalam dua tahun terkahir Kotim memang mampu mencapai swasambada beras. Hal ini harus terus dilakukan melihat jumlah penduduk di Kotim yang terus meningkat setiap tahunnya. Selain itu lanjut I Made, upaya pemasaran beras lokal di pasaran juga terus diupayakan, sehingga serapan beras petani lokal sangat mampu mencukupi kebutuhan masyarakat.
Menurutnya, selain menambah luas tanam dengan cara cetak sawah baru. Peningkatan produksi beras juga dilakukan dengan intensifikasi, yakni pemanfaatan teknologi pertanian. Alat pertanian menjadi salah satu perhatian juga untuk meningkatkan hasil prosduksi.
”Dalam setahun para petani dapat menanam padi sebanyak dua kali masa tanam saja, dan itu sudah sangat baik. Hal tersebut harus didukung dengan alat pertanian yang berteknologi baik pula, sehingga dapat mempercepat kinerja petani,” pungkas I Made Dikantara.
Selain itu dirinya berharap agar masyarakat dapat membeli beras lokal, sehingga penyerapannya dapat maksimal. Hal tersebut tentunya akan memberikan efek untuk para petani, dalam peningkatan kesejahteran mereka. (dc/gus)