KASONGAN - Pusat pengelolaan lingkungan hidup dan perubahan iklim Universitas Kristen Palangka Raya (UNKRIP) menggelar kegiatan Focus Group Discussion (FGD) tentang pengelolaan sumber daya perikanan berkelanjutan di Sungai Katingan dan Sebangau pada zona penyangga Taman Nasional Sebangau di aula Hotel Katingan, Rabu (20/12).
Kegiatan ini dalam rangka membahas permasalahan pengelolaan lingkungan hidup yang hingga saat ini masih menjadi masalah serius, mengingat besarnya dampak kerusakan lingkungan. Salah satunya, yaitu pencemaran yang cukup tinggi di Sungai Katingan.
Mewakili Pemerintah Daerah, Sekda Katingan Nikodemus mengatakan bahwa diskusi kelompok secara terarah ini merupakan momen untuk kembali memikirkan tindak lanjut dan merealisasikan berbagai program terhadap lingkungan dan sumber daya di Kabupaten Katingan.
"Perubahan iklim saat ini maupun yang akan datang bukan semata-mata penyebab peristiwa alam, tetapi juga dampak dari berbagai aktivitas manusia," ungkapnya.
Menurutnya, pengelolaan lingkungan hidup merupakan upaya terpadu dalam pemanfaatan, penataan, pemeliharaan, pengawasan, pengendalian, pemulihan, dan pengembangan terkait lingkungan hidup.
"Upaya ini berkaitan erat dengan kegiatan manusia yang selama ini dianggap bisa mengancam kelestarian dan kestabilan lingkungan. Dengan dilakukannya upaya tersebut diharapkan dapat mengurangi bahkan meniadakan kerusakan lingkungan," imbuhnya.
Pencemaran tanah dan air yang diakibatkan aktivitas manusia berdampak luas dan sangat merugikan bagi lingkungan dan manusia itu sendiri. Hal inilah yang perlu menjadi perhatian seluruh stakeholder termasuk semua pihak, sebagai wujud tanggung jawab bagi kelestarian lingkungan.
"UNKRIP sudah mengambil peran dalam pengelolaan lingkungan hidup terutama membantu mendukung pengelolaan sumber daya perairan pada zona penyangga Taman Nasional Sebangau. Ini merupakan wujud Tridharma Perguruan Tinggi," katanya.
Adapun upaya yang bisa dilakukan, yakni pengelolaan lingkungan, penelitian, dan pengembangan masyarakat ke arah pembentukan manusia pembina lingkungan yang mampu dalam mewujudkan pembangunan sumber daya yang lestari dan berkelanjutan. (agg/fm)