SAMPIT— Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), menggelar evaluasi pelaksanaan 9 prioritas pembangunan selama tahun 2017. Hal ini salah satu upaya untuk meningkatkan pelaksanaan pembangunan di tahun 2018 mendatang.
Bupati Kotim, Supian Hadi menyampaikan evaluasi 9 prioritas utama pembangunan di Kotim, antara lain Infrastruktur, meningkatkan kualitas hidup masyarakat, tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, dan demokratis. Kemudian ketahanan pangan, penguatan pemerintah desa, pemberdayaan ekonomi, pelestarian lingkungan hidup, penanggulangan bencana, pariwisata dan pelestarian budaya.
”Untuk infrastruktur saat ini ada 14 desa dari 168 desa yang belum terakses jalan darat, serta masih ada 13 desa yang belum ter-akses sinyal telepon seluler,”ujarnya, Rabu (27/12).
Cakupan layanan air bersih di Kotim hingga 2017 ini baru mencapai 76,62 persen, sehingga masih akan terus ditingkatkan hingga tahun depan terkait pelayanan air bersih di Kotim saat ini. Untuk fasilitas transportasi baik udara, laut, dan darat saat ini di Kotim masih cukup memadai dan lengkap meskipun masih terus dilakukan pembenahan.
Meningkatkan kualitas hidup masyarakat baik dari pendidikan prestasi yang diraih cukup gemilang baik ditingkat provinsi maupun nasional, dari sisi kesehatan hingga saat ini sudah ada tujuh puskesmas yang sudah di akreditasi. Sedangkan yang lainnya masih dalam proses, ditambah fasilitas pelayanan di rumah sakit juga ditingkatkan, diantaranya pelayanan cuci darah salah satunya.
Indeks pembangunan manusia dan kompenannya dari tahun-ke tahun terus meningkat bahkan pada pada 2015 mencapai 68,61 persen, dan pada 2016 mencapai 69,42 persen. Penanganan masalah narkoba juga menjadi salah satu fokus perhatian sebab Kotim sudah menjadi sasaran peredaran narkoba saat ini.
”Untuk dari sisi laporan keuangan Kotim sejak 2014 sudah mendapatkan WTP hingga 2016, hal ini juga akan terus dipertahankan hingga 2018 yang akan datang,” ujar Supian Hadi.
Dari sisi ketahanan pangan, menurutnya Kotim saat ini sudah mampu swasambada pangan bahkan sudah mampu surplus beras. Sebab Kotim memang fokus untuk meningkatkan hasil produksi dan perluasan tanam padi sehingga mampu meningkatkan hasil pertanian. Terlebih di tahun ini juga salah satu jenis beras Kotim siam epang sudah mendapatkan lisensi nasional sehingga sudah dapat dipasarkan secara luas.
Kemudian penguatan pemerintah desa, akhir tahun 2017 ini, Pemkab Kotim sudah melantik 77 kepala desa baru, untuk melengkapi struktur pimpinan di 77 desa yang ada di Kotim meskipun ada yang berpolemik sekitar lima desa yang hasilnya dilakukan gugatan.
”Pada 2018 akan melaksanakan lagi Pilkades serentak sehingga penguatan pemerintahan di desa akan terus dilakukan hingga tahun depan,” terang Supian.
Dilanjutkannya, perekonomian di Kotim saat ini juga terus berkembang, usaha-usaha kecil bahkan ritel besar terus masuk untuk berinvestasi di daerah ini. Kemudian upaya pelestarian lingkungan juga akan terus dilakukan, salah satu yang difokuskan yakni penanganan masalah sampah, sebab Pemkab akan berupaya membangun 5-20 depo sampah hingga 2019.
”Pengembangan sektor wisata baik yang ada di dalam mau pun di luar kota juga akan terus dilakukan, seperti halnya wisata susur sungai mentaya, akan mulai dijalankan pada tahun depan,” pungkas Supian Hadi.
Ditambahkannya, masih banyak sektor wisata baik yang buatan maupun alami, yang akan di kembangkan di tahun depan. Dan evaluasi capaian sembilan prioritas pembangunan Kotim tersebut akan terus ditingkatkan di tahun 2018, namun dengan dukungan dan kerja sama dari seluruh pihak termasuk DPRD, agar dapat terlaksana seluruhnya. (dc/gus)