MUARA TEWEH – Bupati Barito H Nadalsyah didampingi Wakil Bupati Drs Ompie Herby, Sekretaris Daerah Ir H Jainal Abidin, MAP unsur FKPD melaksanakan peletakan batu pertama pembangunan SPBU Pertamina Perusda Batara Membangun yang berlokasi di Ringroad Jalan Pendreh, Kelurahan Lanjas, Muara Teweh.
Dalam kesempatan tersebut, Nadalsyah mengatakan, Pemkab Batara mempunyai komitmen untuk mensejahterakan masyarakat melalui transportasi yang terjangkau dan hasil bumi yang murah, termasuk juga di dalamnya kebutuhan akan barang dan jasa.
“Hal ini tentu nya akan tercapai dan terpenuhi jika seluruh lapisan masyrakat telah mendapatkan bahan bakar energi seperti solar, premium, pertalite, pertamax dan lain sebagainya harga sesuai standar pemerintah,” kata Nadalsyah, melalui rilis Diskominfo Sandi Batara, Selasa (2/1).
Maka untuk mewujudkan hal tersebut, umgkapnya, Eksekutif dan Legislatif telah sepakat mendorong Perusahaan Daerah Batara Membangun sebagai kepanjangan tangan dari pemerintah untuk membangun SPBU/APMS dengan menyediakan dana penyertaan modal sebesar 10 miliar rupiah melalui penyertaan modal No.8 tahun 2015 dan Perda Perubahan Pernyertaan Modal No.6 tahun 2016.
“Atas nama pribadi dan pemerintah, saya mohon dukungan kepada seluruh masyarakat untuk ikut mengawal pembangunan agar dapat selesai dan terwujud sesuai dengan apa yang kita harapkan,” katanya.
Pada kesempatan yang sama, Nadalsyah mohon dukungan semua pihak untuk menuntaskan program-program yang belum terlaksana agar harapan kita semua dapat diwujudkan secara totalitas demi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Batara.
Sebelum peletakan batu pertama Direktur Prusda Batara Membagun H Elronny, SPi dalam laporannya yang disampaikan Wakilnya H Askianor mengatakan, SPBU ini didirikan dari dana penyertaan pemerintah modal Pemkab Batara dan telah dimasukkan ke dalam RKAP PT Mitra Sarana Mandiri. “Alokasi dana tersebut yakni Biaya Pengurusan dan perizinan termasuk amdal sebesar lima ratus juta rupiah. Pembelian tanah sebesar dua setengah miliar rupiah. Pembangunan sebesar enam miliar rupiah dan modal operasional sebesar satu miliar rupiah. (viv/vin)
