KASONGAN – Masyarakat Kabupaten Katingan diharapkan mendukung penuh rencana pembangunan di daerah tersebut, baik dari APBD maupun APBN. Salah satunya pembangunan jembatan di Desa Telok, Kecamatan Katingan Tengah. Jembatan tersebut akan melintangi Sungai Katingan dan menghubungkan sejumlah kecamatan hingga provinsi.
Anggota DPRD Katingan Ahmad Saifudi mengatakan, pembangunan jembatan tersebut sudah berlangsung sejak 2017 dan ditarget rampung tahun 2019 mendatang.
”Masyarakat sangat mendukung pembangunan jembatan di Telok yang menghubungkan antardesa, bahkan menjadi penghubung 13 wilayah kecamatan," ungkapnya, Jumat (5/1).
Bentuk dukungan yang dimaksud, yakni dengan kesediaan masyarakat membebaskan lahan pribadi masing-masing demi keperluan pembangunan jembatan.
”Intinya, masyarakat Desa Telok dan sekitarnya sudah bersedia mewakafkan sebagian tanah atau lahannya demi kepentingan pembangunan jembatan," imbuhnya.
Menurutnya, jembatan tersebut dibangun dengan panjang sekitar 843 meter dan lebar 11,8 meter. Jembatan itu menelan biaya sekitar Rp 240 miliar yang bersumber dari APBN.
”Jembatan itu untuk terbukanya keterisolasian beberapa perkampungan di sekitar Desa Telok dan wilayah Kecamatan Katingan Tengah pada umumnya,” ujar politikus Partai Golkar itu.
Dia meyakini, keberadaan jembatan itu bakal membawa dampak positif bagi perekonomian masyarakat setempat. Di samping harga lahan dan tanah di sekitar desa ikut meningkat, juga membuka lahan pekerjaan bagi masyarakat setempat.
”Misalnya untuk menjual hasil perkebunan dan pertanian yang awalnya cuma diperjualbelikan di lingkungan sekitar dengan harga murah, namun dengan terbangunnya jembatan itu nanti maka bisa dijual ke luar desa. Bahkan, ke luar dengan harga yang lebih tinggi," jelasnya.
Secara umum, pembangunan jembatan tersebut memerlukan luasan sekitar 25 hektare. ”Ini yang saya maksud salah satu dampak positif terealisasinya pembangunan jembatan tersebut,” ujar legislator parpol berlambang pohon beringin ini.
Terkait besaran lahan untuk pembangunan jembatan sepanjang hampir 1 kilometer ini, menurut anggota dewan dari dapil Katingan III yang meliputi wilayah Kecamatan Katingan Tengah, Sanaman Mantikei, Katingan Hulu, Marikit, Kajemei dan Bukit Raya ini, sedikitnya membutuhkan lahan sekitar 25 hektare. (agg/ign)