KOTAWARINGIN LAMA – Bagi kendaraan yang menuju ke Desa Sukamakmur Kecamatan Kotawaringin Lama (Kolam), terutama melalui jalur poros Riam Durian-Sukamakmur terpaksa harus menghadapi kubangan lumpur. Hal ini disebabkan adanya satu titik di ruas jalan ini yang rusak parah. Tepatnya pada gorong-gorong yang terletak sekitar dua kilometer dari simpang Sagu Sukamulya-Sukamakmur.
Pj Kepala Desa Sukamakmur Infantriyono mengatakan, kerusakan jalan ini juga mengganggu perjalanan para pelajar SMPN 4 Kolam, yang berada di Desa Sukamakmur. Akibatnya, para pelajar ini terpaksa untuk sementara menggunakan jalan alternatif melalui jalan perkebunan sawit yang tingkat keamanannya dinilai cukup rawan.
”Jalan ini baru saja selesai dikerjakan menggunakan anggaran tahun 2017. Tapi entah mengapa pada titik gorong-gorong ini, sepertinya pengerjaannya tidak tuntas karena box atau lantai gorong-gorong jebol dan saat ini hanya ditimbun tanah,” bebernya.
Dirinya pun berharap, agar dinas teknis terkait atau pun pihak kontraktor yang mengerjakan pembangunan jalan tersebut, bisa segera menangani kerusakan tersebut. Fran sapaan akrabnya, juga menegaskan, kerusakan jalan tersebut mengganggu aktivitas perekonomian warga setempat.
”Hampir setiap hari kami menerima keluhan warga tentang rusaknya jalan ini. Untuk itu kami berharap kepada dinas terkait atau pun kontraktor yang mengerjakan jalan ini untuk segera menangani kerusakan tersebut,”imbuhnya, Sabtu (13/1).
Sementara itu, Eko seorang pengguna jalan mengatakan, kerusakan jalan ini sudah terjadi beberapa bulan lalu, namun saat musim hujan ini keadaannya menjadi semakin parah. Dirinya menduga, pengerjaan jalan tersebut tidak sesuai standar atau asal-asakan. ”Sepertinya campuran semen dan pasirnya, serta besinya tidak standar,” ujarnya menilai.
Sebelumnya, masalah gorong-gorong di jalan ini juga menjadi perhatian anggota DPRD Kobar, Bambang Suherman, karena ada laporan warga kalau adanya pembangunan box culvert yang tidak sempurna. Untuk itu dia meminta dinas PUPR Kabupaten Kobar untuk segera memeriksa hasil pekerjaan kontraktor jalan tersebut.
Kemudian agar tidak terulang adanya pengerjaan proyek yang asal-asalan, Bambang meminta instansi terkait untuk melakukan pengawasan yang ketat. ”Kalau memang kontaktor atau rekaan itu tidak bisa diingatkan, diblacklist saja dan jangan dipakai lagi,” tandasnya. (gst/gus)