SAMPIT – Amukan api di Jalan Kuini dan Jalan Ketapi I Kota Sampit, Selasa (23/1) sore, melalap sepuluh bangunan di kawasan tersebut. Kejadian itu juga membuat ratusan pelajar kehilangan gedung sekolah yang ikut dilalap api.

Informasi yang dihimpun, api diduga berawal dari rumah warga, tepat di belakang musala. Selang beberapa menit, api merambat ke rumah warga lainnya. Jarak antar rumah yang berdekatan, membuat api merembet dengan cepat hingga sampai ke bangunan SDI Daruttaslim.

Fitriyadi (53), mantan Kepala SDI Daruttaslim mengatakan, sekolah tersebut paling lama di daerah itu. Sekolah tersebut memiliki murid sekitar 100 orang.

”Dalam sekolah itu ada sejumlah fasilitas penting, seperti komputer, dokumen, dan lainnya. Kursi dan meja untuk belajar siswa ikut hangus. Semoga saja pemerintah dapat membantu terjadinya musibah yang menimpa sekolah ini," kata Fitriyadi.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kotim Halikinnor mengatakan, pihaknya akan menginventarisir jumlah kepala keluarga yang jadi korban kebakaran dan anak-anak yang sekolah di SDI Daruttaslim.

”Saya akan menyampaikan langsung kepada camat untuk memberikan bantuan, terutama SDI Daruttaslim yang terbakar ini," katanya.

Kapolres Kotim AKBP Muchtar Supiandi Siregar mengatakan, kebakaran itu menghanguskan 10 bangunan, yakni 7 rumah, musala, sekolah, dan bangunan hidran untuk air bersih milik Pemkab Kotim. Pemadaman dilakukan dengan mengerahkan 4 unit damkar dan dua unit balakar dari Baamang.

”Saat kebakaran berlangsung, ada tiga ibu yang pingsan. Satu orang harus dirujuk ke rumah sakit lantaran mengalami syok berat,” katanya.

Sekadar untuk diketahui, Kampung Teluk Dalam ini digagas sebagai kampung percontohan wisata di Kota Sampit. Beberapa bulan lalu sejumlah fasilitas dibenahi dan diperindah. Namun takdir berkata lain, dalam hitugan menit api meluluhlantakan puluhan bangunan di kawasan itu.(rm-85/oes/ign)