SAMPIT – Wakil Ketua DPRD Kotim Supriadi mengharapkan penyaluran bantuan terhadap korban banjir di wilayah utara Kotim tepat sasaran. Pemkab diharapkan cepat hadir dan tanggap membantu masyarakat yang dilanda bencana alam.
”Saya memahami jika bantuan lambat diberikan karena terbentur aturan teknis yang mengharuskan status penanganan menjadi tanggap darurat terlebih dahulu. Dengan sudah ditetapkannya status ini, diharapkan bantuan yang diberikan tepat sasaran,” kata Supriadi, Selasa (23/1).
Dia meminta para korban benar-benar didata. Jangan sampai ada yang tidak mendapatkan bantuan. Maksimalkan anggaran tanggap darurat yang sudah disiagakan untuk dapat digunakan membantu korban banjir. Pemerintah harus berperan dan hadir ke tengah masyarakat, jangan semata-mata berharap perusahaan swasta.
”Boleh saja minta bantuan pihak swasta, namun mereka juga tidak dapat membantu secara maksimal. Pemerintahlah yang harus berupaya maksimal membantu korban banjir,” katanya.
Permasalahan banjir ini tidak mungkin dapat terselesaikan jika masyarakat yang tinggal di dataran rendah dan tepian sungai tidak berpindah ke dataran tinggi. Namun, untuk merelokasi mereka, memerlukan kajian matang. Terlebih jika di desa yang memang transportasinya hanya mengandalkan sungai, sulit direlokasi ke dataran yang lebih tinggi.
”Warga akan berpindah dengan sendirinya jika fasilitas umum di dataran lebih tinggi cukup baik. Misalkan, jalan desanya beraspal minimal semenisasi, listrik, dan air di dataran tinggi tersedia. Maka warga akan berpindah dengan sendirinya meninggalkan tepian sungai dan dataran rendah,” terangnya.
Hal tersebutlah yang harus dipikirkan pemerintah. Sebab, kata Supriadi, banjir tidak mungkin selesai selama warga tidak berpindah. Hujan merupakan fenomena alam dan pembuangan akhirnya pasti ke sungai, sehingga debit air sungai akan meningkat saat musim penghujan. (dc/ign)