SAMPIT – Ketua Komisi I DPRD Kotim Handoyo J Wibowo sepakat agar penempatan ASN dan tenaga kontrak di lingkungan Pemkab Kotim dievaluasi. Hal itu dapat menjadi modal awal untuk menata ulang tatanan birokrasi pemerintah daerah.
”Evaluasi pegawai yang berstatus aparatur sipil negara (ASN) maupun tenaga kontrak atau honor sangat penting untuk mengetahui secara pasti keaktifan tiap pegawai dalam menjalankan tugas," katanya, kemarin (23/1).
Selama ini, kata Handoyo, pemkab selalu menyatakan Kotim kekurangan ASN. Di sisi lain, usulan kuota penerimaan CPNS untuk Kotim ke pemerintah pusat belum dikabulkan. Salah satu upaya menyelesaikannya, yakni dengan menata ulang penempatan ASN.
”Suka tidak suka memang harus dilakukan penataan ulang. Bisa saja ASN di kota dipindahtugaskan ke pedalaman. Karena, kebutuhan ASN itu paling banyak kekurangan di daerah pedalaman daripada kota,” katanya.
Apalagi, kata Handoyo, sejauh ini anggaran yang dikucurkan dari APBD Kotim untuk belanja pegawai tidak sedikit. Publik berharap kinerja pemerintah maksimal, untuk mengakomodir pelayanan pada masyarakat.
”Apalagi ASN tunjangannya sudah dinaikkan, sehingga kami harapkan anggaran yang dikucurkan untuk pembiayaannya tidak sia-sia begitu saja. Ada ASN yang bekerja secara maksimal dan asal-asalan, itu juga harus diperlakukan secara adil,” katanya.
Menurut Handoyo, evaluasi kinerja pegawai bisa dilakukan setiap pimpinan satuan organisasi perangkat daerah (SOPD). Pegawai yang berstatus ASN maupun tenaga kontrak di Kotim saat ini tercatat sebanyak 5.445 orang.
”Jika dalam evaluasi ditemukan pelanggaran disiplin, bisa diberikan sanksi sesuai tingkat pelanggarannya," katanya.
Handoyo menuturkan, sanksi sangat perlu sebagai konsekuensi pelanggaran yang dilakukan. Hal itu juga untuk memberikan efek jera terhadap pelaku pelanggaran.
”Kami ingin dengan adanya evaluasi kinerja ini, bisa meningkatkan kedisiplinan kinerja kalangan pegawai. Pemerintah telah meningkatkan tunjangan kesejahteraan pegawai, jadi juga harus dibarengi dengan peningkatan kinerja," katanya. (ang/ign)