SAMPIT-Hasil reses anggota DPRD Kotim, akan dikompilasikan dengan hasil musyawarah perencanaan pembangunan (musrenbang) tingkat kecamatan yang sudah digelar bersamaan beberapa waktu lalu. Ditegaskan anggota DPRD, Sarjono, bahwa pihaknya akan semaksimal mungkin memasukan daftar aspirasi dalam perencanaan pembangunan di tahun 2018 ini.
Dijelaskannya, reses merupakan ajang pintu masuk penjaringan aspirasi pembangunan milik anggota DPRD Kotim. Sedangkan Musrenbang merupakan agenda penjaringan aspirasi dari jajaran eksekutif.
Sejauh ini lanjut Sarjono, daerah pemilihan (dapil) lima meliputi kecamatan Parenggean, Telaga Antang, Bukit Santuai, Tualan Hulu, Mentaya Hulu, dan Antang Kalang mengusulkan di tiga sektor yakni jalan , pendidikan dan kesehatan. Usulan ini tidak jauh dari tahun sebelumnya. Maka dari itu usulan itu akan terus diperjuangkan.
"Memang saya akui bahwa dalam masa reses itu aspirasi itu jika kita masukkan bisa sampai ribuan program. Tapi itu sekadar usulan dan sara, nah kita bisa pertimbangkan mana yang intensif dan mana yang bisa ditunda. Makanya di ajang kompetisi dengan eksekutif nanti akan kita paparkan, "pungkas politikus Partai Golkar ini.
Selain itu Sarjono mengakui, keterbatasan anggaran merupakan jawaban paling sering disampaikan eksekutif dalam setiap kesempatan bertatap muka dengan warga. Namun menurutnya, kini alasan itu tidak bisa lagi diterima dengan baik oleh warga.
"Ya alasannya selalu terbatasnya anggaran sehingga pedalaman tertinggal. Tapi seharusnya anggaran kurang itu bagaimana mensiasati agar pembangunan itu bisa berkeadilan dan berkelanjutan. Pedalaman harus tetap jadi sasaran pembangunan,” pungkasnya.(ang/gus)