SAMPIT – Sejumlah nelayan mulai merasa ada penurunan tangkapan hasil ikan laut. Hal itu bukan disebabkan gelombang tinggi, melainkan pergantian musim sehingga ikan berpencar.

Ketua nelayan jaya I Palingkau Desa Sei Ijum Raya Kecamatan Mentaya Hilir Selatan (MHS) Anang Salam mengatakan, sejak awal Maret, tangkapan nelayan sudah jauh berkurang dibanding dua bulan sebelumnya.

”Tangkapan ikan laut berkurang, biasanya udang paling banyak sekarang jauh berkurang,” katanya via telepon, Senin (12/3).

Dampak berkurangnya hasil tangkapan nelayan, menurutnya, berimbas pada semangat nelayan untuk melaut. Akibatnya, banyak nelayan memilih untuk parkir perahu seraya menunggu musim ikan yang tidak menentu itu berlalu.

”Banyak yang tidak melaut dalam beberapa pekan ini. Hal ini sudah jelas berakibat menurutnya penghasilan nelayan. Selain itu, harga jual ikan juga turun karena ikan yang dijual hanya ikan laut biasa bukan ikan yang sering diburu oleh konsumen,” ujarnya.

Untuk saat ini, kata Anang, hasil tangkapan nelayan hanya berupa ikan jenis utek dan bilis. Dalam artian, jenis ikan yang kurang familiar di masyarakat, sehingga daya beli juga ikut berkurang.

”Sementara ini, kami para nelayan juga sudah mencoba profesi lain, yakni budidaya ikan kolam terpal, seperti ikan patin dan bawal. Alhamdulillah, sudah beberapa kali panen. Dengan adanya profesi tambahan ini, walaupun tidak melaut, nelayan masih ada usaha tambahan yang bisa diharapkan yakni melalui budidaya ikan kolam terpal ini,” pungkasnya. (fin/ign)