SAMPIT – Salah satu titik pantau penilaian adipura di Kota Sampit ada di perumahan pemda di Jalan Tidar, Kelurahan Baamang Barat, Kecamatan Baamang. Perumahan yang dihuni oleh aparatus sipil negara (ASN) itu justru terlihat kotor.
Lurah Baamang Barat Paliansyah mengungkapkan, kondisi lingkungan perumahan pemda di Jalan Tidar sangat kotor. Sampah terlihat berserakan di sana-sini.
“Inilah potret perumahan pemda yang ada di Jalan Tidar. Penghuninya tidak peduli dengan kebersihan halaman rumah masing-masing,” sindir Paliansyah.
Kekesalan itu ditumpahkan melalui media sosial facebook. Sontak saja, postingan Lurah Baamang Barat melalui akun facebooknya itu mendapat berbagai komentar. Namun banyak yang mendukung atas keberanian mantan anggota Satpol PP Kotim ini terhadap minimnya kesadaran ASN di lingkungan Perumahan Pemda itu untuk membersihkan halaman rumah dinas masing-masing.
“Kalau bisa penghuninya atau ASN yang menempati rumah dinas di perumahan pemda itu secepatnya dievaluasi. Itu sudah jelas tidak sesuai dengan semboyan bupati yang selalu menggaungkan agar Sampit menjadi Kota Bersih,” kata Paliansyah.
Lingkungan pemda tidar terlihat kotor dan jorok ini terungkap saat pihaknya mengadakan Jumat Bersih. Pada saat gotong royong di sekitar perumahan tersebut tidak ada satupun pegawai yang ikut bergotong royong.
”Setiap kali kami mengadakan gotong royong di perumahan pemda itu, memang tidak ada yang peduli atau ikut gotong royong. Semestinya sebagai ASN harus sadar tanpa diminta mereka harus ikut gotong royong. Tapi faktanya justru sebaliknya,” keluh mantan Lurah Tanah Mas ini.
Semestinya ASN yang menempati rumah dinas itu bersyukur karena masih mendapatkan rumah gratis. Akan tetapi, kepedulian terhadap lingkungan sepertinya patut dipertanyakan.
“Kami berharap kepada Bupati Kotim Supian Hadi untuk secepatnya mengevaluasi penghuni perumahan Pemda Tidar. Mereka tidak peduli dengan lingkungan disekitarnya sedangkan mereka menggunakan fasilitas daerah,” pungkasnya. (fin/yit)