PANGKALAN BANTENG - Aksi perampokan di areal perkebunan sawit yang menimpa Sugiarti alias Inul, penjual sayur keliling asal Desa Karang Mulya Kecamatan Pangkalan Banteng, masih dalam penyelidikan aparat kepolisian. Aparat telah memanggil korban untuk dimintai keterangan perihal kejadian tersebut.
Ditemui di rumahnya di kawasan RT 01, Desa Karang Mulya, Sugiarti menceritakan bahwa perampok diduga merupakan pelaku amatir. Karena saat beraksi, pelaku tampak terlihat gugup, bahkan saat mengancam korban terlihat masih ragu untuk berniat melukai korban atau tidak.
”Ngomongnya cepat mas, mau menyerahkan uangnya atau kamu pilih mati. Terdengar agak gemetaran. Dan saat mengancam saya pakai parang itu tidak mendekat, pokoknya antara berani dan tidak itu. Saat itu saya hanya bisa teriak-teriak saja,”terangnya, Senin (7/5).
Parang yang digunakannya juga bukan parang yang panjang. Menurut Sugiarti diperkirakan hanya sepanjang 30 centimeter. Selain itu parangnya juga tidak tajam. Itu terungkap saat Bu Inul (sapaan korban) mengatakan, bahwa ketika terjadi perebutan tas yang berisi HP dan uang, pelaku langsung memotong tali tas.
”Parangnya itu sepertinya enggak tajam, lha wong pas mutusin tali tas saya itu agak lama. Digorok-gorokan beberapa kali baru putus,”ceritanya.
Ia juga membenarkan, selain parang ada pistol yang digunakan untuk mengancamnya. Namun ia kurang yakin apakah itu pistol asli atau pistol mainan, atau bahkan hanya korek api berbentuk pistol yang sudah umum di jual di pasaran.
”Karena saat dia mencoba menembak kaki saya, namun hanya terdengar bunyi cethek-cethek itu saja. Bahkan dia sempat pura-pura membetulkan pistol itu, untuk menakut-nakuti saya. Kemudian sambil menembak saya lagi. Dia (perampok) itu berulang kali bilang, mati kamu, mati kamu. Tapi, ya itu tadi saya tidak merasakan apa-apa. Malah saya semakin kencang teriak minta tolong,”beber Inul.
Ia juga menduga bahwa pelaku sebenarnya sudah mengikutinya saat naik motor. Namun ia tidak sadar karena tidak bisa melihat ke belakang, lantaran terhalang rombong sayur yang dipasang di bagian belakang jok motornya.
Pelaku perampokan yang kini sedang diburu aparat itu, baru diketahui korban saat korban mencoba membetulkan penyangga sepeda motor yang terpasang pada rombong sayur miliknya.
”Penyangga rombong saya ini lepas dan terseret, akhirnya saya berhenti. Saat saya membetulkan itu tiba-tiba pelaku datang. Saat itu juga saya dan motor langsung didorong hingga terjungkal ke parit. Dan disitulah tas saya direbut paksa dengan ancaman parang dan pistol tadi,”terang bu Inul.
Setelah berhasil merebut tas beserta isinya, pelaku langsung kabur menuju kawasan kebun. Namun korban ini tidak tahu pasti ke arah mana perampok bercadar itu melarikan diri.
“Yang saya ingat hanya ke arah kebun, bukan menuju ke jalan poros kea rah keluar kebun. Tapi di dalam kebun kan banyak persimpangan, sehingga saya tidak tahu pasti kemana dia larinya,”sebut Inul.
Ditanya terkait sepeda motor yang digunakan pelaku, Inul hanya mengingat bahwa motor pelaku berjenis motor jenis bebek. Tanpa plat nomor dan hanya bagian belakang yang tampak terlihat utuh.
”Motornya pretelan mas, sepertinya motor Honda. Tapi enggak tahu yang tipe apa. Motornya sudah pretelan,”tambahnya.
Atas kejadian tersebut, ia langsung lapor ke Mapolsek Pangkalan Banteng. Dan ia berharap pelaku bisa segera ditangkap. Selain kehilangan uang puluhan juta rupiah dan satu buah Hp. Menurutnya yang semakin membuatnya sedih adalah turut raibnya nota belanja dan juga catatan utang para pelanggannya.
“Mungkin itu sudah jalannya, biasanya saya tagihan sampai malam aman-aman saja. Yang agak lumayan bikin sedih ya catatan bon itu sama nota-notanya. Saya kan tidak ingat semua rincian belanja para pelanggan saya,”pungkasnya.
Sementara itu, Kapolsek Pangkalan Banteng, Iptu Ancas Apta Nirbaya mengatakan bahwa TKP kejadian perampokan dipastikan masuk wilayah hukum Polsek Pangkalan Banteng. Kini aparat telah mengumpulkan sejumlah keterangan maupun saksi atas kejadian tersebut.
”Kasus masih dalam tahap penyelidikan dan sementara ini anggota telah memeriksa korban dan juga beberapa orang yang mengetahui kejadian tersebut,”tandasnya.(sla/gus)