SAMPIT – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kotawaringin Timur (Kotim) diminta memaksimalkan peran tokoh agama untuk menjaga situasi di Kotim. Selain itu, DPRD Kotim mendorong agar digelar pertemuan atau rapat dengan Forum Koordinasi Pemerintah Daerah (FKPD), sekaligus mengundang tokoh masyarakat.
Wakil Ketua DPRD Kotim Supriadi mengatakan, Kotim merupakan daerah terbuka. Dengan akses dan fasilitas yang ada, bukan tidak mungkin menjadi lokasi strategis bagi teroris untuk menjalankan aksinya. Apalagi bila mengingat kejadian beberapa tahun lalu, yakni sempat ada salah seorang anggota teroris yang pernah tinggal di Sampit.
”Serukan kedamaian. Sampaikan melalui tokoh agama, tokoh adat, tokoh pemuda, dan tokoh masyarakat lainnya, bahwa teroris musuh kita bersama. Tidak ada kaitanya dengan agama tertentu,” katanya.
Supriadi mengutuk dan mengecam keras tindakan terorisme. ”Mari kita jaga keberagaman agama dan suku di Kotim. Dengan adanya peristiwa ini, kita juga jangan sampai kita terprovokasi," ujarnya.
Dukungan agar Pemkab Kotim melakukan langkah antisipasi juga disampaikan anggota DPRD Kotim lainnya, Rudini. Dia mengatakan, untuk menjaga keamanan dan kenyamanan, semua unsur harus terlibat.
Pemkab Kotim harus intens melakukan koordinasi dengan pihak aparat keamanan, dengan pemerintahan di bawahnya. Tentunya juga dengan tokoh masyarakat dari berbagai kalangan. (rm-90/ign)