PALANGKA RAYA - Pemerintah Provinsi Kalteng meminta petugas keamanan, termasuk para intelijen Negara harus bekerja ekstra keras untuk menciptakan rasa aman, dan tenteram di tengah-tengah masyarakat selama bulan Ramadan 1439 Hijriyah.
Seluruh aparat, sampai ke daerah-daerah, seperti di Kalimantan Tengah juga harus bersiaga, mengantisipasi segala kemungkinan terburuk, seperti teror bom.
Pj Sekda Provinsi Kalteng, Fahtizal Fitri mengatakan, memasuki Ramadan 1439 H, aparat diminta untuk lebih meningkatkan keamanan. Itu dilakukan agar memberikan rasa aman terhadap masyarakat dalam menjalankan ibadah.
"Kita meminta agar memasuki Ramadan keamanan dijaga bersama. Kita juga minta kepada aparat kepolisian untuk meningkatkan pengamanan," harap Fahrizal Fitri, Rabu (16/5).
Pj Sekda juga ingatkan agar ujar kebencian di media sosial dikurangi, khususnya ada beberapa tokoh yang ikut-ikut berkomentar kurang bijak di media sosial. "Sekarang jempol kita lebih berbahaya, karena dapat memecah belah apabila membuat status-status yang bernuansa SARA. Ini kita minta juga untuk diawasi, sehingga jika ada yang demikian segera ditindak," pintanya.
Sementara itu, Anggota DPR RI Hamdhani mengaku prihatin dengan peristiwa terorisme yang menelan korban dalam sepekan terakhir. Anggota Fraksi Partai NasDem DPR ini menyoroti jatuhnya 14 korban tewas, dan 41 orang luka-luka, dalam ledakan bom pada tiga gereja di Surabaya, Jawa Timur, Minggu (13/5) lalu.
Kemudian sedikitnya ada 5 orang korban akibat ledakan bom di Rusunawa Wonocolo, Sidoarjo, Jawa Timur, Minggu (13/5) malam. Para korban terdiri dari satu keluarga, yang diduga masih ada hubungannya dengan terduga pelaku bom pada tiga gereja di Surabaya.
"Rentetan kasus terorisme, seperti yang terakhir bom bunuh diri di Surabaya, Jawa Timur harus menjadi perhatian bersama di daerah-daerah. Masyarakat membutuhkan ketenangan memasuki bulan suci Ramadan 2018," tegas Hamdhani.
Menurut Hamdhani, tidak ada salahnya semua berhati-hati untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tak diinginkan, sebelum jatuh korban. "Yang paling penting lagi, aparat keamanan harus menjamin terciptanya rasa aman, dan tenteram di tengah-tengah masyarakat, agar maksimal beribadah di bulan puasa,” pintanya. (arj/fm)
